Ending aneh thriller The Woman in the Window tapi tetap menarik

Ending aneh thriller The Woman in the Window tapi tetap menarik
Amy Adams memerankan karakter Anna Fox yang mengidap Agoraphobia

POJOKSINEMAAnda ingin nonton film The Woman in the Window, maka sebaiknya anda perlu berhati-hati menikmati thriller-nya dengan sedikit senggolan suspense, karena dua elemen ini yang justru menjadi ‘pelakon utama’ dalam film yang dibintangi aktris Amy Adams, Gary Oldman, juga Julianne Moore.

Dengan berat hati, saya tak ingin men-spoiler apa yang menjadi nilai jual The Woman in the Window karya sutradara Joe Wright ini, pasalnya akan mengurangi kenikmatan anda menonton.

Anna Fox ( diperankan dengan baik oleh Amy Adams )psikolog anak,  perempuan paruh baya yang mengidap Agoraphobia, mesti rela berdiam diri di apartemen tanpa harus keluar, karena trauma yang pernah ia alami.

Hiburan Anna tertuju kepada sosok keluarga harmonis Alistair Russell ( Gary Oldman) dengan istri dan satu anak lelakinya.

Sayangnya, pemandangan elok lewat bidikan kamera DSLR lengkap dengan tripod yang dipasang persis dari balik jendela apartemen sempat memperlihatkan adegan kurang menyenangkan, ketika kamera membidik istri Alistair di bunuh di ruang keluarga.

the woman in the window
Anna harus bisa membuktikan bahwa apa yang ia saksikan adalah senyata-nyatanya peristiwa keji yang dialami istri Alistair.

Kepanikan dan kecemasan hebat pun kembali lekat dalam kehidupan Anna yang sedang menyembuhkan psikis Agoraphobia yang dideritanya.

Cerita kehidupan Anna pun berubah dengan berbagai teori pembunuhan, kesaksian, cerita-cerita palsu yang berkerumun dengan Agoraphobia.

Anna harus bisa membuktikan bahwa apa yang ia saksikan adalah senyata-nyatanya peristiwa keji yang dialami istri Alistair.

Persoalan ini yang menggelayuti The Woman in the Window menjadi thriller dengan ramuan ketegangan yang cukup (bagi saya) klimaks lah!

Namun demikian saya agak riskan melihat penokohan Alistair Russel yang semestinya – jika hanya sekedar bermain dengan dialog-dialog standar mungkin tak perlu mengeksekusi Gary Oldman untuk memerankan nya- bisa lebih maksimal memberikan ruang eksplor Gary Oldman dengan kualitas akting jempolannya selama ini.

Sementara Julianne Moore yang memerankan tokoh Jane Russel ( didasari pada dugaan Anna, saat Jane tandang ke apartemen Anna) pun tak demikian memperlihatkan performa baiknya sebagai aktris kampiun.

Bagi saya Gary Oldman dan Julianne Moore hanya sebagai pelengkap saja agar film ini dengan naluri cerita yang cukup ‘njelimet’ ( sebenarnya) lebih punya tenaga secara visual dan dramaturgi.

Bicara sinematografi, The Woman in the Window cukup memanjakan mata, keragaman scene-scene dengan visual indahnya, cukup menyita perhatian saya, meski kita harus dikorbankan dengan narasi thriller dan suspense yang ber-ending aneh!

Tapi mungkin dengan segala keterbatasan yang terjadi atas karya terbaru Joe Wright ini, film The Woman in the Window dengan sense plot twist nya -memang sengaja tidak mengajak kita untuk menyamakan teori-teori thriller suspense ala Alfred Hitchcock.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *