Kejelian Peter Then membidik peluang bisnis kuliner Amerika Serikat

Kejelian Peter Then membidik pasar kuliner Amerika Serikat kini mendulang sukses
Peter Then Kemampuan dirinya menyesuaikan selera pasar di negara multikultural dan meracik rasa makanan, diterapkan sejak kali pertama membuka restoran

POJOKSINEMAKejelian Peter Then melihat potensi pasar untuk mengembangkan bisnis kulinernya di Amerika Serikat – tempat ia bermukim kini – telah mengantarkan dirinya menjadi pebisnis kuliner sukses saat ini.

Peter Then alias Koh Apung ( sebutannya ) yang lahir di Pemangkat, Sambas, Kalimantan Barat ini, pemilik restoran Borneo Kalimantan Cuisine dan tiga restoran lain bernama Uncle Fung Borneo Eatery.

“Sebagai negara multikultur industri kuliner di Amerika Serikat akan terus bisa berkembang, dan ini peluang besar termasuk kuliner Asia. Jadi saya kira bisnis kuliner Asia akan selalu punya tempat disini, ” kata Peter kepada media secara virtual, Minggu (27/6/2021).

peter then
Peter Then

Asal muasal minat Peter Then berbisnis kuliner di AS, bermula dorongan teman-teman dekat dan kenalannya yang menetap di Amerika Serikat.

“Mereka bilang, saya sudah cukup dikenal orang-orang Indonesia yang tinggal di Amerika sini, menurut mereka sangat bagus. Jadi kalau saya buka restoran, pasti bakal  ramai pengunjung. Wah boleh juga nih.. Setelah saya pikirkan,  Ya sudah dicoba gitu,” kenang Peter Then.

baca juga disini : Menanti perpanjangan PPKM Darurat, akhirnya bioskop tutup semua

Peter menambahkan, kejeliannya melihat kebutuhan konsumen menjadi kunci keberhasilan bisnis kulinernya saat ini.

peter then - pojoksinema.com
Peter Then

Kemampuan dirinya menyesuaikan selera pasar di negara multikultural dan meracik rasa makanan, diterapkan sejak kali pertama membuka restoran.

“Targetnya dari awal bukan untuk orang Indonesia. Maksudnya tuh, tetap ada orang Indonesia yang datang tapi mungkin goalsnya adalah masyarakat lokal di sini,” katanya.

” Sebab, orang Indonesia kan terbatas jumlahnya disini, orang lokal disini lebih banyak gitu. Jadi sasarannya lebih kepada konsumen Asia dan Amerika. Sekalian memperkenalkan ragam makanan Indonesia,” pungkas Peter. (Q2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *