Chhorii : Jika berani nonton film horor ini sendirian di kamar, silahkan saja!

Chhorii : Jangan nonton film horor ini sendirian di kamar!
Nushrratt Bharuccha ‘Di tempat tinggal yang bernuansa mistis itu Sakshi juga diperkenalkan oleh Bhanno Devi ( Mita Vashisht ) yang tak lain adalah istri dari Kajla’

POJOKSINEMAFilm horor Chhorii mengisahkan tentang pasangan suami-istri : Hemant ( Saurabh Goyal ) dan Sakshi (Nushrratt Bharuccha) yang sedang melarikan diri ke sebuah tempat terpencil – dari tekanan masalah hidup yang harus ia tuntaskan hanya dalam waktu 24 jam.

Sakshi sang istri, sedang mengandung anak pertamanya berusia delapan bulan dan Hemant harus meninggalkan rumah mereka di tengah kota yang pelik, ketika mereka dihadapkan persoalan ganti rugi uang karena ulah Hemant.

Atas saran supir pribadinya, Kajla (Rajesh Jais ), untuk menghindari masalah yang bisa menjadi besar  juga mengingat kondisi Saskhi yang hamil tua, maka mereka sepakat untuk menghuni sebuah tempat tinggal yang berjarak 300 kilometer jauhnya dan terpencil.

Saskhi dan Hemant pun akhirnya tinggal di rumah kusam tersebut.

Di tempat tinggal yang bernuansa mistis itu Sakshi juga diperkenalkan oleh Bhanno Devi ( Mita Vashisht ) yang tak lain adalah istri dari Kajla.

Awalnya Devi selalu memberikan pelayanan yang baik kepada Sakshi.

Namun sayangnya tak berlangsung lama,  ketika Sakshi mulai diperlihatkan hal-hal mistis dan menakutkan, Devi mulai berubah sikap.

chhorii
Secara plot, Chhorii berhasil membelah plot dengan bagian-bagian pentingnya- meski cukup terasa dragging.

Sakshi yang dihantui rasa penasaran begitu kuat atas kemunculan tiga bocah kecil yang sedang bermain petak umpat dan selalu berhindar darinya itu, mulai berhasrat untuk mendekati dan mencari tahu siapa tiga bocah kecil itu.

Stop sampai disini, saya hanya sedikit menyampaikan awalan kisah horor mengerikan ini!

Genre horor Chhorii menjadi begitu penting dan serius dengan menggiring plot yang terbangun elok hingga tenggelam kedalam sumber energinya.

Secara plot, Chhorii berhasil membelah plot lewat bagian-bagian pentingnya- meski cukup terasa dragging.

Dari sini saya (penulis) menyimak betapapun horornya Chhorii, sangat patut untuk disimak.

Bagaimana upaya sutradara Vishal Furia memberikan ruang luas untuk mengajak penonton tenggelam dalam persoalan berkelit, mungkin bisa saya sebut Chhorii dengan taste horornya menghembus dengan labirin.

Namun, dramaturgi yang diolah Vishal tetap dalam kendalinya.

Labirin Chhorii tidak saja ditampilkan secara visual bagaimana Sakshi mondar-mandir di kebun jagung, mencari jalan keluar menyelamatkan diri dari rumah kusam mengerikan yang ia tinggalkan.

Tapi, kisah pelik tentang misteri asal muasal rumah tersebut menjadi mengerikan dan menakutkan juga menjadi labirin yang sukar ditemukan jalan keluarnya, bahkan kemunculan sosok hantu Sunaini (Yaaneea Bharadwaj) yang bergaun merah untuk berpuluh menit masih dijadikan sebagai sentra persoalan, meski tetap punya babak akhirnya sendiri.

Persoalan Hemant yang meninggalkan Sakshi rumah kusam itu sendiri dengan dalih ingin pergi ke kota untuk menyelesaikan beberapa urusan bersama Kajla, juga menjadi pertanyaan besar, ada apa ? dan kenapa?

Tokoh Rani juga memiliki peran untuk andil menguak sejarah tragedi mengerikan apa yang sebenarnya pernah terjadi rumah tersebut.

Begitupun hubungan Hemant dengan Kajla dan Devi, seperti apa sebenarnya?

Film horor Chhorii menawarkan banyak pesan, baik itu kesenjangan, kesombongan, kebaikan hati, kasih sayang, kesenangan  yang semua terbungkus dalam sebuah elemen misteri dan kengerian dari cerita  ‘tradisi konyol’ di India.

chhorii-rani
Tokoh Rani juga memiliki peran penting untuk menguak sejarah tragedi mengerikan:  apa yang sebenarnya pernah terjadi rumah tersebut.

Film ini pun juga memiliki rasa tekanan atmosfer yang ‘jempolan’.

Beberapa scoring untuk jumpscare saya anggap berhasil, tepat waktu.

Meski saya sempat jadi teringat tentang film-film horor Indonesia masa kini yang masih saja ‘bergaul’ dengan teknik scoring jumpscare era belasan tahun lalu.

Tapi, tak apa-apalah, nonton film Indonesia seseram apapun, tentu berbeda energinya saat anda menonton Chhorii sendirian di kamar.

baca yang ini juga dong : Thriller fiksi Encounter : Ekplorasi Riz Ahmed yang jauh lebih dalam

Bahkan Chhorii juga tampil dengan polesan akting para bintangnya yang sangat baik.

Saya – sekali lagi,  harus menanggalkan ego saya untuk mau menebak-nebak bahwa cerita ini berakhir seperti begini.

Saya mencoba bijak bahwa, betapa Chhorii punya pesan penting yang dapat kita simak secara klimaks diakhir cerita. (Q2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *