
POJOKSINEMA – Film The Outfit termasuk memiliki plot cerita yang langka, menarik, cukup seru yang dibungkus dengan detail cerita yang nyaris sempurna.
Sutradara dan penulis cerita The Outfit, Graham Moore, boleh saya ( [penulis) sebut berhasil menjadikan elemen-elemen detail The Outfit begitu wajar dan kuat lewat treatment akting prima para pemainnya.
Graham Moore punya kesungguhan membentuk atmosfer kehidupan : kejahatan intelijen dan catatan moral para penjahat itu sendiri, yang begitu elok dan kuat ia bangun hingga di penghujung cerita.
Ini sesuatu yang tidak mudah bagi sineas , untuk mempertahankan rasa cerita sesungguhnya, bagaimana sang sutradara berupaya keras untuk membungkus film agar tidak membuat penonton kecewa.
The Outfit di tangan Moore dan Jonathan McClain yang juga ikut menulis naskahnya, secara perlahan terasa tebal dengan racikan plotnya.

Padahal The Outfit sendiri tanpa kita sadari, menawarkan konsep plot dengan ramuan labirin, namun demikian meski terasa labirin itu tapi Moore dan McClain tetap setia untuk melaju dengan pemikiran jeniusnya menggadang The Outfit menjadi thriller yang penuh kejutan.
Akting Mark Rylance tanpa ampun terasa hidup dan tak tergoyahkan, saat memerankan Leonard Burling si penjahit asal London yang bermukim di Chicago di era pasca Perang Dunia 2.
The Outfit memang membedah khasanah cerita dari masing masing karakternya, namun film ini juga punya level intelektual yang cukup high.
Bagaimana secara perlahan saya menyimak betapa berat tugas Burling ( secara tanpa kita sadari) membuka tabir dari masing-masing karakter lawan mainnya.
The Outfit lewat aksi Burling telah menyuguhkan kepekaan naluri dan akal sehat ; kenapa Burling jadi cukup sangat andil untuk merajah kepekaan ? Kita pun bahkan malu menduga atau tak punya waktu menduga siapa Burling yang tampak santun sebagai pemotong kain setelan dan pemilik gerai jahit pakaian terbaik di Chicago.
baca : Kisah Furi Harun tentang Luk Thep Chika dengan keunikannya yang bisa…
Burling mengkondisikan thriller The Outfit dengan beragam kemahiran percakapannya, yang tanpa kita ketahui asal muasalnya, bagaimana ia bisa memberikan deskripsi halus tentang persekongkolan mafia yang selalu jadi incaran para agen FBI di Amerika serta rasa haus akan kekuasaan yang disampaikan lewat dialog-dialog manis.
Semua peristiwa terjadi di dalam ruang potong kain L. Burling, disinilah semua menjadi serba outfit style dari masing-masing karakternya.
Apa yang dilakukan Graham Moore dan timnya telah menghidangkan nuansa sinematik dengan keseruan yang cerdas lewat dukungan para bintangnya : Zoey Deutch, Johnny Flinn, Dylan O’Brien dan lainnya