POJOKSINEMA – Sebenarnya film British thriller ini cukup menegangkan dan mencekam jika tepat eksekusi, hanya saja Rogue Agent mengalir bak drama televisi yang penuh nuansa ‘ngalor ngidul’.
Film Rogue Agent bercerita tentang dua karakter manusia berbeda profesi yang akhirnya saling mengikat lewat intrik asmara.
Alice Archer ( Gemma Arterton ), perempuan cantik yang berprofesi sebagai pengacara muda sukses namun harus menemukan kehancuran hidupnya saat ia mulai terpikat dengan rayuan dan omong bualan Robert Freegard ( James Norton ).
Plot yang ditawarkan Rogue Agent sangat sederhana, hanya berkutat sepak terjang Freegard dengan tipuannya yang ia hembuskan kepada orang-orang yang ia rekrut, tanpa kecuali Alice sendiri yang habis tertipu dengan pesona manis Freegard.
Freegard yang mengaku sebagai Agen Ml5 ( meski tak ada detail pasti) selalu berhasil melucuti harta dan kehidupan orang-orang yang ia pilih sebagai (alasan) cikal-bakal anggota.
Alur cerita Rogue Agent mengalir dengan baik, hanya saja ( yah itu tadi ) film arahan Adam Patterson dan Declan Lawn menjadi dragging dengan formula drama romantika ala televisi.
Tapi saya maklum, karena Rogue Agent memang bukan untuk pasar penonton Amerika Serikat, meski juga dirilis di negeri Paman Sam.
Film ini memang asli ramuan dari British thriller.
Alhasil Rogue Agent sebagai thriller dengan style Britishnya terlalu lembut memainkan curve-nya.
Jadi tak mengherankan jika Rogue Agent mendebut diri di kanal Netflix Inggris dan AMC+ Amerika Serikat.
Satu hal yang layak menjadi catatan saya ( penulis), betapa Rogue Agent lewat olahan tangan dingin penulis cerita Michael Branner serta Adam Patterson dan Declan Lawn terasa setia bersama kisah aslinya.
baca juga yah : Untuk anda yang ingin tampil cantik, buktikan Hanasui Power Serum
Akting para pemainnya juga baik, bahkan terasa sekali sentuhan British Actor-nya.
Paling tidak Rogue Agent melepas sebagian dirinya menjadi dokumenter sepak terjang mengerikan dari Freegard bersama kehidupan dan jurus manipulasinya nan maut.
Freegard adalah seniman ‘tipu-menipu’ yang ulung yang selalu merenggut kehidupan orang-orang yang diinginkannya, termasuk para wanita kaya yang kerap menjadi cecarannya. (Q2)
