
POJOKSINEMA – Film drama-thriller-misteri, Where the Crawdads Sing telah sukses mengantarkan debut aktris muda Daisy Edgar-Jones menjadi bintang muda yang patut diperhitungkan Hollywood- dengan memerankan tokoh Kya.
Akting Edgar-Jones patut mendapat acungan dua jempol berkat perannya sebagai Kya dalam film yang diadaptasi dari novel karya Delia Owens.
Edgar-Jones secara menyeluruh menjadi ruh dari film yang berbasis cerita tentang pembunuhan yang terjadi di wilayah North Carolina.’
Film Where the Crawdads Sing mengambil setting waktu sekitar tahun 1950 hingga 1960an.
Saya (penulis) harus mengingat kembali tentang film-film drama adaptasi dari beberapa novel laris Nicholas Spark ( The Notebook dan Message in the Bottle) yang notabenenya sukses di kantong Box Office.
Nyaris serupa tapi tak sama, betapa Where the Crawdads Sings juga memiliki penuturan yang sama dengan gaya Spark.
Sutradara Olivia Newman juga patut diacungi jempol, karena tangan dinginnya berhasil mempertahankan karakter Kya hingga di babak akhir.
Kya yang di plot sebagai perempuan muda yang sejak kecil telah ditinggal pamit oleh seluruh keluarganya, mulai dari ibunya, kakak perempuan , abang hingga ayahnya yang meninggalkannya sendiri di rumah gubuk pinggiran rawa North Carolina.
Kya harus membangun mentalnya sebagai ‘gadis rawa’ remaja yang kokoh – dari kucilan kaum kota yang sombong.
Teman kecilnya , Tate ( Taylor John Smith ), yang juga beranjak remaja juga harus meninggalkannya untuk sebuah pekerjaan, saat mereka berdua sedang asik memadu kasih.
Babak berikutnya, ditengah kesepian dirinya sepeninggal Tate, Kya berjumpa dengan Chase Andrews ( Harris Dickinson ) pria lajang dan angkuh yang menginginkan dirinya.
Kya dan Chase akhirnya merajut kasih, hingga Chase-pun berjanji untuk menikahinya.
Sementara disisi lain cerita, Kya juga harus menuntaskan hasratnya menjadi penulis,
Namun sialnya, Chase yang arogan harus tewas menegaskan, polisi tak menemukan alat bukti apapun, hingga penelusuran pelaku mengarah kepada Kya sendiri.
Kya yang sebatang kara harus berhadapan dengan problematiknya yang serba miris.
Upaya Where the Crawdads Sing menelanjangi karakter Kya sesungguhnya, akan terbuka dalam ruang sidang perkara kematian Chase, secara perlahan beberapa babak digiring kepada kehidupan Kya sesungguhnya.
Kya hanyalah satu-satunya terdakwa yang harus berhadapan dengan ancaman hukuman berat.
Aktor David Strathairn yang memerankan lakon pengacara Kya cukup punya andil untuk memboyong kemana kasus kematian Chase mengarah.

Yang paling takjub dari ending film ini adalah bagaimana penonton menyerahkan diri kepada teka-teki dan misteri apa sebenarnya penyebab kematian Chase?
Pasalnya Kya juga memiliki kerabat seperti penjaga toko yang baik hati kepadanya, pasangan : Jump Madison dan istrinya, Mabel Madison, yang sangat peduli dengan nasib Kya sejak ia kecil.
Begitupun dengan Tate yang kembali akur dengan Kya, dan tahu tentang hubungan kekasihnya dengan Chase yang ‘tidak baik’ menurutnya.
baca juga yah : Ulah Elza Agustine posting foto ragawinya yang aduhai, malah jadi…
Hanya saja kita juga dibenturkan, dengan pertanyaan lainnya juga ; apakah Chase mati dibunuh atau kecelakaan belaka?
Kita beralih kepada sinematografi yang unggul dalam film Where the Crawdads Sing.
North Carolina dengan keindahan rawa yang juga berbahaya itu sangat terekam elok dalam visual.
Sepanjang film kita akan banyak di suguhi rawa indah dan berbahaya bersama flora dan fauna sekitarnya yang sangat alami dengan artistiknya. (Q2)