
POJOKSINEMA – Film drama dokumenter Syech Muhammad Arsyad Al Banjari bisa menjadi inspirasi bagi banyak kalangan filmmaker, untuk unjuk keberaniannya berkarya.
Hanya saja film ini sebenarnya lebih nge-pas dengan genre drama-biopic ketibang dokumenter dengan sisipan drama.
Betapa kekayaan sejarah – dalam hal ini agama Islam di tanah air – pada masa berkembangnya selalau melahirkan banyak tokoh-tokoh terkenal hingga mancanegara.
Islam berkembang dan maju pesat menjadi agama sumber Ilmu pengetahuan dan penemuan.
Sosok Syech Muhammad Arsyad Al Banjarii adalah seorang tokoh ulama multi disiplin dari tanah Banjar.
Kedalaman Ilmu agama dan Ilmu pengetahuannya mencakup aturan-aturan Fiqh maupun pengajaran ilmu Tasawuf.
Dengan kegigihannya beliau mampu mencerahkan masyarakat Banjar dari kurangnya literasi keagamaan berbahasa Melayu saat itu.
Karyanya, khususnya Sabilal Muhtadin menjadi referensi pula bagi banyak negara tetangga.
Kitab ini dikenal luas di kalangan kaum muslimin di kepulauan Nusantara, dan sampai saat ini masih banyak digunakan, khususnya di Kalimantan dan Sumatera.
Keahlian Ilmu Astronomi atau Ilmu Falak Syekh Arsyad saat memindahkan lokasi kiblat di salah satu masjid di Batavia serta mengukur kedalaman laut menjadi point penting.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan memberikan amanah kepada PT. Expressa Pariwara Media Production House untuk memfilmkannya.
Syekh Arsyad tercatat dalam sejarah sebagai penggaggas Mahkamah Syar’iyah yang kemudian menjadi cikal bakal Pengadilan Agama saat ini di Indonesia.
Melibatkan pula beberapa Zuriyat Syekh Arsyad sendiri baik sebagai pemeran film maupun sebagai narasumber.
Begitupula Jajaran Instansi Pemerintahan Kalimantan Selatan ikut memeriahkan pada beberapa adegan film.

Proses riset dilakukan untuk naskah melalui pengumpulan data literasi maupun keterangan lisan serta pembahasan materi.
Dengan permintaan khusus dari keturunan Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari maka sosok beliau tidak ditampilkan dalam Film Biopic Islamic ini.
Film Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari menampilkan pula Budaya asli dan keindahan alam Kalimantan Selatan dengan Geo Park Meratusnya.
Diantaranya di Kawasan daerah Matang Keladan, Rian Kanan dan Loksado, serta Bumi Sholawat Kiram.
Film ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang pemikiran Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari kepada generasi.
baca juga : Begini penjelasan Furi Harun saat ziarah makam Ratu Galuh Mangku Alam
Bertindak sebagai Produser Film produksi Expressa Pariwara Media Production House adalah Chandra Purnama Restu.
Bangku sutradara di pegang oleh Ensadi Joko Santoso dan Zulkifli Anwar, dan Penulis Skenario Irfan Wijaya
Film ini diperankan oleh aktor Billy Boedjanger dan Asrul Dahlan serta Afrizal Anoda ikut memperkuat karakter Tokoh dalam film ini.
Sebuah drama documenter sejarah tentang para tokoh Islam berpengaruh di tanah air, saying tak menghembus sebagai biopic yang mahal. (Q2)