Devotion : kisah biopic pilot tempur kulit hitam AS pertama

Devotion : kisah biopic pilot tempur kulit hitam AS pertama
Devotion memang tak menjual banyak adegan pertempuran di langit

POJOKSINEMA – Film Devotion arahan sutradara J.D. Dillard, menjadi menarik sebagai genre biopic, peperangan dan drama. Sebuah kisah tentang karier penting penerbang tempur kulit hitam pertama, Ensign Jesse L. Brown.

Ensign Jesse L. Brown adalah  putra seorang petani penggarap asal Mississippi. Brown menjadi penerbang kulit hitam pertama di Angkatan Laut AS pada tahun 1948.

Sayangnya dua tahun kemudian, Brown gugur dalam perang Korea. Ia sempat diselamatkan oleh pilot kulit putih, Thomas J. Hudner Jr.

Hudner adalah Wingman Brown, yang bersusah menyelamatkan Brown saat pesawatnya mendarat darurat di pegunungan salju Korea Utara. Namun nyawa Brown tak tertolong karena kesulitan menolongnya keluar dari kursi pilot.

Hudner adalah sosok pemberani yang telah berusaha menyelamatkan rekan sesamannya dengan taruhan nyawa. Atas keberanian itu ia dianugerahi Medali Kehormatan.

Kita tidak akan disuguhkan banyak visual akrobatik pesawat tempur di udara
Sisi kemanusiaan lebih terasa sangat mendominasi sebagai kekentalan persoalan

Devotion memang tak menjual banyak adegan pertempuran di langit. Film ini lebih mendekatkan diri pada drama sentimental dan isu ras yang saat itu cukup ‘panas’ di AS.

Kita tidak akan disuguhkan banyak visual akrobatik pesawat tempur di udara. Akan berbeda saat kita nonton Pearl Harbor (2001) karya Michael Bay yang kaya efek.

Ada tujuan sendiri bagi Devotion untuk lebih meleluasakan ruang perenungan bagi para individu dengan perannya. Sisi kemanusiaan lebih terasa sangat mendominasi sebagai kekentalan persoalan yang harus dicerna secara membatin.

Meski sesekali Dillard dan sinematografer, Erik Messerschmidt, mengizinkan satu atau dua adegan tontonan yang cukup menyenangkan. Seperti di babak akhir, bagaimana pertempuran udara dengan MIG musuh, terekam baik.

Juga saat kamera membidik dengan elok ombak laut yang dipantulkan di perut baja pesawat. Dillard dan Erik memang tidak membuat Devotion menjadi drama peperangan monoton.

baca juga : The Rig : bencana lepas pantai, berakhir dengan tema manusia dan alam

Terlepas dari skor emosional, film ini memang lebih tertarik pada detail narasi gambar yang tidak heroik. Hinaan ras berlalu begitu saja, juga kata-kata hampa yang hanya sebagai sesajen belaka.

Ada pesan yang cukup kuat, tanpa disadari betapa Hudner sangat menginginkan persahabatan dengan Brown. Betapa dirinya sangat ingin menghormati Brown yang selalu menyimpan hinaan cukup dalam hatinya.

Devotion mengisyaratkan sosok manusia Brown yang ingin dilihat dalam hidup dan mati. Tidak sebagai sosok yang terjepit lalu ingin diselamatkan. (Q2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *