Bonnie: Soal Laga, Belajar ‘Yang Tekun’ Dari Sineas Hong Kong

 

Livi Ciananta ( foto : kicky herlambang/pojoksinema.com )
Livi Ciananta ( foto : kicky herlambang/pojoksinema.com )
Belajar ‘Yang Tekun’ Dari Sineas Hong Kong

Meskipun saya sangat sadar film ini bukan pabrikan sinematografer kelas Kenny Tse yang membuat visual menawan saat Donnie Yen (Ip Man 3) bertarung dalam lift yang tampak sempit. Kemampuan seperti ini yang sebenarnya sinematografer Indonesia juga mampu, asal mau saja.

Saya juga tidak berekspektasi bahwa perangai  Livi Ciananta dengan kemampuan bela dirinya, bak Zhang Ziyi yang bersengketa dengan Jacky Chan dalam Rush Hour 2 (2000).

Para sineas film laga Indonesia memang patut belajar ‘yang tekun’ dari banyak kreator film laga Hong Kong, yang sarat detail dengan kulaitas sinematiknya. Karena dari mereka jugalah banyak lahir film laga Indonesia sejak dulu.

Tapi setidaknya, bahwa genre laga tarung ala Bonnie juga membayar kerinduan saya dengan film jenis ini. Begitulah film ini lahir sebagai karya dengan  semangat tinggi menjumpai penggemarnya.

Paling tidak tokoh Bonnie sebagai perempuan pembela kebenaran telah hadir dengan ide segarnya dan realitasnya sebagai film yang tidak lebih, tapi ngepas (saja) tersaji. Jika kelak ada kelanjutannya, maka sebaiknya cerita dan desain produksi sekuelnya harus menjamah ke dalam ranah ‘Luar Biasa’ ! (Q2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *