Petualangan mematikan Eva dan rekan-rekannya yang semestinya menjadi kekuatan teramat sangat untuk di jual, hanya membuahkan adegan pembunuhan biasa yang dilakukan sosok iblis penghuni gunung dan tokoh Tentrik (Hanna Kinasih), yang dipasung karena sedang kerasukan iblis. Hal ini disebabkan jahitan naskah yang kurang menggigit.
Bagaimana kekuatan naskah untuk film horor semestinya menjadi ruang eksplor yang mujarab bagi film horor masa kini. Apalagi jika treatment twisty-nya juga diramu dengan formula jitu dengan kekuatan menyeret emosional penonton.
Seketika saya menafsirkan, tokoh Eva di babak akhir itu, mengingatkan tokoh Sara dan Jess price yang diperankan oleh Natalie Dormer dalam “The Forest” (2016).
Horor “EVA: Pendakian Terakhir” memang lahir sebagai karya film yang ingin memberikan banyak pesan bagus. Seperti cara bertutur bicara yang baik, menghormati leluhur. Bagaimana film ini menyampaikan pesan yang kental terhadap generasi muda agar jangan sembarangan memperlakukan diri sendiri di tempat yang dihuni lelembut!
Terutama jangan pipis sembarangan di tengah hutan, nanti anda bisa bertemu hantu ‘EVA’. (Q2)