Namun sayangnya, skenario yang melaju memang tidak cukup punya kekuatan untuk meletupkan emosional Blood. Beruntungnya, Blood juga dibela oleh stabilitas performa karakter pemainnya yang tidak terjungkal ke bawah.
baca juga : Menanti Berbalas Kejam, Reza Rahadian kembali Perankan Karakter
Blood memang tidak mampu mengembangkan skenarionya, sehingga intonasi pergerakan cerita terasa monoton. Bahkan ada scene yang seharusnya mendebarkan jantung, sutradara Brad Anderson seperti lupa meletupkannya.
Mungkin kelemahan skenario ini , sengaja di bungkus demi membuat Blood menjadi berbeda sebagai film cerita Vampir.
Will Honley, penulis film Blood sadar betul bahwa paruh babak kedua film ini mulai terasa bertele-tele dan kitapun tahu kemana arahnya.
Tanpa kejutan, memang demikian cerita horor ini. Terlepas dari kelemahan dan kesalahan, saya (penulis) sadar betul bahwa Blood sedang berhati-hati.