Sementara Julianne Moore yang memerankan tokoh Jane Russel ( didasari pada dugaan Anna, saat Jane tandang ke apartemen Anna) pun tak demikian memperlihatkan performa baiknya sebagai aktris kampiun.
Bagi saya Gary Oldman dan Julianne Moore hanya sebagai pelengkap saja agar film ini dengan naluri cerita yang cukup ‘njelimet’ ( sebenarnya) lebih punya tenaga secara visual dan dramaturgi.
Bicara sinematografi, The Woman in the Window cukup memanjakan mata, keragaman scene-scene dengan visual indahnya, cukup menyita perhatian saya, meski kita harus dikorbankan dengan narasi thriller dan suspense yang ber-ending aneh!
Tapi mungkin dengan segala keterbatasan yang terjadi atas karya terbaru Joe Wright ini, film The Woman in the Window dengan sense plot twist nya -memang sengaja tidak mengajak kita untuk menyamakan teori-teori thriller suspense ala Alfred Hitchcock.