Namun, lebih dari itu, FFWI mampu berkembang biak dengan instrumen ‘jeniusnya’ untuk menjaga supremasi-nya sendiri.
Independensi jurnalis sebagai bahan baku utama, juga mutlak dipertahankan agar mampu berdiri tegak, demi mempertahankan kualitas intelektual dan dan profesionalitas.
Artis sinetron dan penyanyi Marisha Putri juga menyatakan pendapatnya bahwa dirinya sangat gembira bila pada akhirnya Indonesia juga punya festival film yang digagas oleh teman teman wartawan.
“ Saya bangga dengan para jurnalis yang sudah berbuat banyak demi memajukan perfilman. Pengaruh dan dampak dari FFWI di masa datang akan teras atmosfernya bagi iklim industri film Indonesia kelak, “ paparnya.
“ Terima kasih untuk para jurnalis hebat!” pungkasnya seraya memuji dan menebar senyum.
Festival Film Wartawan Indonesia usai digelar untuk pertama kalinya, namun tugas para jurnalis yang menghelat ajang penghargaan tersebut tidak pernah usai.
Saya (penulis) juga sangat berharap ; kelak perhelatan ini berlanjut pada babak-babak berikutnya dengan lebih banyak melibatkan para kreator seni dari banyak daerah.
Mengingat saat ini juga banyak bermunculan film-film berbasis kearifan lokal yang hanya bisa dijajakan di daerahnya sendiri.
baca yang ini : Adi Garin lega filmnya tayang, dua artis cantik malah komentar begini
Ke-ikutsertaan atau setidaknya melibatkan mereka ke dalam FFWI juga sebuah misi mulia untuk membumikan film Indonesia di negeri sendiri.
Itu penting, agar kita ‘tak merasa’ terus menerus dijajah lewat penetrasi budaya dan industri film asing yang kian melesak ke dalam bumi Pertiwi.
Dengan segala keterbatasan yang ada, FFWI telah tampil secara kualitas dan moral guna memberikan sumbangsihnya bagi perfilman Nasional.