Namun saya memuji kreatifitas DOP dan post-produksinya.
Secara visual, saya nyaman dengan grading color dan beberapa frame sinematiknya.
Begitupun dengan sematan jump scare yang apik memainkan ‘curve’ efek suaranya hingga anda mendapatkan efek kejut yang klimaks.
Nah untuk persoalan CGI, saya sangat puji saat melihat kulit luar tangan Natalie emuncul belatung, cukup menggelikan.
Lalu ketika para romo muda lakukan pengusiran setan- kita akan melihat rambut Natalie yang terurai di lantai menjerat wajah.
baca juga : Sosok Iblis ‘Bertanduk’ di stadion Kanjuruhan, kata Furi Harun
Lalu rambut tersebut menutupi wajah cantiknya dan masuk kedalam mulutnya.
Ada sedikit yang mengganjal, film ini tidak memberikan porsi dialog yang jempolan untuk aktris Virginia Madsen.
Efek CGI ini sangat takjub bagi saya dan segar, plus saya kagum dengan penampilan Jacqueline Byers.
Alhasil Prey For The Devil menjadi horror berdurasi 93 menit tanpa bosan. (Q2)