
POJOKSINEMA – Setelah sukses dengan trilogi Taken, selama satu dekade terakhir ini, aktor Liam Neeson hidup dalam panggung generik yang labil, termasuk Retribution. Selama inipun ia hadir dengan banyak ritual genre thriller yang masih merindukan dirinya sebagai pahlawan gaek. Neeson selalu tampil dengan berbagai pesona Taken dalam film yang lain. Kesuksesan Taken secara global memang sulit melepaskan dirinya dari cengkraman karakter Bryan Mills.
Dan begitulah yang diinginkan industri, Neeson memang tak boleh lepas dari karakter Mills yang jago beladiri dan pembela keluarga.
Bahkan kemunculan Neeson lewat film Marlowe dengan memerankan detektif legendaris Philip Marlowe malah terlihat iapun sama lelahnya dengan industri film saat ini.
Neeson berupaya keras melakukan sesuatu yang setara dengan kemampuan talenta sejatinya. Dalam Retribution, Neeson berperan sebagai Matt Turner, bankir investasi yang berbasis di Berlin.
Matt adalah sosok pria gaek mapan yang gila kerja. Keluarganya nyaris terpecah hanya karena Matt lebih memuliakan karir gemilangnya. Hubungannya dengan sang istri Heather (Embeth Davidtz) dan anak-anaknya, Zach (Jack Champion) dan Emily (Lilly Aspell) tak terlihat harmonis.
Bahkan pada hari dia akhirnya mengalah untuk mengantar anaknya ke sekolah, dia menghabiskan separuh perjalanan untuk berbincang dengan bosnya (Matthew Modine). Sayangnya, usai pembicaran, Matt dikejutkan dengan bunyi telepon misterius yang tersimpan di dalam mobil.
Panggilan tak dikenal tertera di layar selular misterius tersebut dengan suara lelaki yang disamarkan. Dari sini teror dan ketegangan mulai di alami Matt dan kedua anaknya di dalam mobil.
Alih-alih dalam percakapan, pria misterius dalam telepon mengancam agar Matt tidak keluar dari mobil, Pasalnya pria misterius itu telah memasang bom yang siap meledak di bawah kursi yang ia duduki. \
Ketegangan memacu adrenalin pun mulai terasa sepanjang durasi.

Liam Neeson Yang Tanpa Pilihan
Seperti susah memilih cerita, lagi-lagi Neeson didaulat menjadi pahlawan keluarga yang menyelamatkan anaknya. Film Retribution adalah remake ketiga dari film thriller Spanyol berjudul sama (Dani de la Torre’s “El desconocido”).
Ada dua versi lainnya , yakni produksi Jerman tahun 2018 berjudul “Don’t. Get. Out!”. Lalu versi Korea Selatan tahun 2021 berjudul “Hard Hit”.
baca juga : Awas..! “Syaitan Munafik” Tipu Banyak Orang Di Bioskop
Skenario untuk “Retribution” oleh Chris Salmanpour tidak memiliki apapun yang memungkinkan kita mendapatkan sedikit celah perbedaan. Sutradara Nimród Antal menangani aksinya dengan cara yang juga tak terlalu istimewa.
Endingnya mudah ketebak, itu saja sih. Di sisi lainnya aktor Liam Neeson masih performa akting yang kuat dan menggetarkan. Modine juga cukup bagus dengan jatah perannya sebagai penjahat busuk (semestinya).
Hanya saja, lelahnya nonton Retribution bak benda usang yang siap dibuang dan dilupakan. Namun bagi anda penggemar berat Liam Neeson, rasanya bisa berdamai saja dengan plot ceritanya seraya melepas rindu dengan aktor veteran kelahiran Irlandia Utara itu. (Q2)