Klu-nya jelas bahwa karakter dalam cerita sangat berpotensi berkembang dan muncul kembali dalam babak sekuel. Tapi ini pun juga butuh kekuatan besar di lini promosi, bagaimana para karakternya menjadi angan para penonton untuk bisa melihat kejutan sesungguhnya di instalasi selanjutnya.
Film ini harus lebih dalam lagi mengembangkan plot ceritanya, terutama mengupayakan agar babak kedua film ini tidak dragging! Begitupun para karakternya yang masih tampil dengan lapisan kulitnya.
Entah apalagi yang hendak di suguhkan dalam film sekuelnya kelak, pastinya harus lebih bertenaga menyuguhkan treatmen dan twistnya.
Tapi dalam film pertama ini, sound efeknya saya suka, terutama scoring untuk menggiring aroma suspense dan foley yang snagat manis.
Paling tidak, saya akui bahwa Sinemaku Pictures melangkah dengan keputusan luar biasa! untuk menggarap genre horor. Tapi Temurun, masih biasa saja, seraya berkenalan dengan para penonton sebagai karya debut horor. (Q2)