Prey : keseruan prekuel waralaba laris Predator yang sadis

Taabe yang sejak awal tidak mentolelir keterlibatan Naru untuk ikut berburu, pada akhirnya harus sepakat dengan naluriah Naru yang juga ingin menyelamatkan peradaban dari serangan Predator.

baca juga yah : Petualangan horor mengerikan di hutan Wanalathi yang bikin merinding

Saya (penulis) juga wajib memberikan sanjungan atas nama sinematografi Prey, yang secara perlahan berhasil menampilkan ruang-ruang eksplorasi gambar nan elok yang secara detail mampu menghembuskan kepuasan batin.

Seperti ketika saya menikmati pertempuran beruang coklat ( Grizzly) khas Amerika Utara versus Predator, betapa olahan sinematografi Jeff Cutter di gelar dengan cerdik.

Film Prey alhasil menjadi penerus yang layak untuk versi asli Arnold Schwarzenegger, meskipun kita tidak akan mendengar kata ‘choppa’ dalam film Prey, seperti pernah disebut Arnold Schwarzenegger dalam Predator tigapuluh lima tahun silam. (Q2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *