Reboot Jailangkung Sandekala yang serba biasa saja

Dan.. tidak ada yang surprise dalam plot cerita, artinya film ini mudah ditebak berkaitan dengan sebab musabab dan dalang kejahatannya.

Kimo Stamboel dan Rinaldy Puspoyo sebagai penulis cerita, harus lebih mengerahkan tenaga dan pikirannya lebih intens untuk tempak cerdas menghidupkan ikonik boneka kayu ‘Jailangkung’.

Hal Ini sangat penting agar Jailangkung sebagai franchise tidak menjadi sekedar film yang berusaha menakut-nakuti penonton belaka.

Jailangkung Sandekala-pun tidak terlalu kuat sebagai cerita mitos tentang sosok jin atau iblis yang mengganggu dan menculik anak-anak di persimpangan waktu menjelang Maghrib.

Jika ingin cerita mitos horor tentang menjelang waktu Maghrib yang di percaya rawan setan, maka masih banyak kisah menarik lainnya tanpa harus melibatkan Jailangkung yang sebenarnya dalam kisah mitosnya, bisa dipanggil kapan saja “ datang tidak diundang, pulang tidak diantar’

Jadi, Jailangkung tidak memerlukan waktu Maghrib, karena ia dipanggil oleh manusia yang membutuhkan kisah misteri dan horornya.

Meski demikian film ini tidak secara langsung menceritakan jin Jailangkung yang muncul diwaktu Maghrib, namun disini, Jailangkung sebagai media (alat) pemaggil arwah belum tereksekusi dengan baik.

Alih-alih, Jailangkung Sandekala berlari kencang dengan  nuansa thriller dan misteri tentang anak hilang yang jelas-jelas bukan di telan ( di sembunyikan ) oleh Jailangkung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *