Apalagi Willem Dafoe terlihat tak sekedar menikmati kemampuan aktingnya, tapi sungguh-sungguh melahap habis peran karakter yang diembannya.
Seperti halnya “ Biasanya aku gak perlu bilang sampai dua kali, jauh-jauh dari saya Joe!”
Film Dead for a Dollar memang tidak mutlak bersandar pada kekuatan rasial disini.
Semua dialirkan hanya untuk mewarnai saja, bukan untuk menindas pikiran dan batin kita.
Dalam kesempatan konflik lainnya juga harus disematkan Hill, dengan menghadirkan penjahat kejam Tiberio (Benjamin Bratt).
Lagi-lagi, Hill mengupayakan keragaman konflik dengan plot yang juga dikemas berkaitan.
Alhasil Dead for a Dollar memiliki tata klimaks yang sangat indah, seakan keseluruhan cerita tuntas dengan kesepakatan para lakonnya. (Q2)