
POJOKSINEMA – Barbarian, adalah film horor berliku yang menyenangkan karya sutradara dan penulis Zach Cregger, meski seperti kemunduran di era modern.
Mengawali pertemuan Tess (Georgina Campbell) dan Keith (Bill Skarsgard) yang mengejutkan karena keduanya sama-sama mengklaim telah menyewa rumah yang sama.
Namun pada akhirnya mereka memutuskan untuk berbagi ruang bersama dalam rumah tersebut.
Sebuah rumah dilingkungan tampak kusam dan kotor yang telah ditinggalkan, berada di wilayah Detroit.
Hanya ada satu tunawisma yang bertahan untuk tinggal di tengah lingkungan sepi tersebut.
Visual klise yang sering kita jumpai , serupa dengan konsep kota atau wilayah pasca-apokaliptik.
Dimana tak ada lagi manusia yang ingin tinggal di pemukiman Tempat tess dan Keith menetap.

Ada pengecualian bagi AJ (Justin Long) sang pemilik rumah tersebut, saat terkejut bahwa rumahnya telah di huni Tess dan Keith.
Hanya saja AJ belum mengetahui secara seksama kenapa rumah miliknya menjadi berpenghuni.
Cregger mencoba untuk menumpahkan segala formula-meski terlihat tanpa-alasan yang realistis.
Namun upya Cregger membungkus ketegangan dengan intensitas yang cukup, sangat berhasil.
Unsur sadisme juga digambarkan dengan sangat menghibur, setidaknya sinematik.
Cregger menyematkan peristiwa politik di era presiden Reagen, sebagai latar belakang kekacauan yang terjadi di rumah tempat Tess dan Keith.
Namun demikian tak seberapa jelas, jika hanya beralasan ketidakpuasan, tentu butuh waktu panjang untuk membeberkan plot yang bisa menjadi kompleks.
Barbarian dikemas menjadi potongan puzzle menyenangkan dengan konsep horornya.
Yang menarik bagi saya (penulis) bukan sekedar ide cerita dan keberanian Cregger.
baca juga : Menikmati gaya western Dead for a Dollar karya Walter Hill
Lebih dari itu, semua pemainnya terlihat puas dengan kontribusi perannya yang baik dan konsisten.
Barbarian meski seperti tampak benda usang, seakan mengajak kita untuk bernostalgia era horor Wes Craven, tetap memiliki kekuatan cerita.
Sekali lagi, narasi yang ditawarkan sangat menarik meskipun saya sedikit ‘menghakimi’ bahwa cerita barbarian tertinggal zaman. (Q2)