Tapi genre horor memnag punya tugas berat yakni. bagaimana genre yang dikategorikan berbiaya produksi murah ini punya kekuatan penuh menghibur penontonnya. Lantai 4 memang memiliki formulanya sendiri membangun atmosfer horornya, setidaknya ide cerita yang menarik juga ‘dagangan’ yang syiarkan mass media.
Sayang jika mass media hanya mengambil sudut pandang para pemainnya saja. Lantai 4 juga bukan benda karya yang prestis, tapi bukan tidak mungkin film ini juga mampu mendongkrak banyak penonton. Kesuksesan gelaran gala premiere yang melumat studio bioskop dengan banyak tamu undangan, bisa ikut mendongkrak pamor Lantai 4.
Durasi panjangan 98 menit berbalut ‘twisty’ rasanya cukup membuat Lantai 4 bersahaja di banyak layar bioskop. Pun saya berharap durasi sepanjang 98 menit stidaknya berpeluang untuk sekuel film ini.
Itupun juga harus di topang sukses komersil filmnya.
Catatan lainnya adalah bagaimana film ini mengeksekusi ending yang cukup menggelitik ( sebenarnya juga menarik sih..). Pada babak ‘last minutes’ Laura ( Yuki Kato ) harus menyelamatkan adiknya, Citra ( Aqila Nathaya ) dari genggaman Genderuwo Ijo.
Apa yang terjadi adalah, Laura malah bertemu dengan nenek pengemis yang meminta sedekah darinya. Saat Laura memberikannya, nenek pengemis itu tahu keberadaan Citra dan menyuruh Laura untuk bergegas menolongnya sebelum terlambat.