Padahal andai saja, Ale berani mengeksekusinya dengan tempelan CGI (meski juga tidak murah) , bukan tidak mungkin Indonesia Dari Timur memiliki nilai jual yang tinggi sebagai produk hiburan yang berkelas.
Apalagi visual laga sepakbola-nya akan terlihat sangat manis dan kaya teknologi.
Namu Ale mengatakan dirinya lebih nyaman dengan sebuah visual yang asli.
Tapi sudahlah, mungkin film produksi Bhinneka Multi Media dengan Alenia Pictures telah membekali diri dengan realitas cerita. Semua dibungkus agar masyarakat mengenal para pejuang muda yang tangguh dari wilayah Indonesia timur.
Indonesia dari Timur sebuah cerita tentang harapan orang-orang tangguh yang juga ingin andil membangun negeri dengan keberagaman mereka.
Bonusnya adalah lebih dari 5 scene obrolan sambil nyeruput kopi yang selalu berhasil memecahkan persoalan. Serta menginspirasi saya agar ‘ngopilah’ bersama rekan dengan perbincangan santai dan cerdas tanpa berakhir baku hantam. (Q2)