Tapi disisi lainnya, Chong juga menerapkan gaya kapitalisme film Wolf of Wall Street. Atau mungkin bisa disebut bahwa “The Goldfinger” adalah cara membuat sebuah rekaan tentang lahirnya Wall Street di Hong Kong yang juga kejam!
baca juga : “Blocking the Horse” Dari Opera Peking Hingga Pengalaman Sinematik
Misi Chong boleh saja bergulir, namun demikian terlalu banyak keseganan untuk membuat film ini menjadi tangkas, cerdas dan tepat waktu. Alias kurang percaya diri.
Klimaks pada kesimpulan film ini terjadi setelah serangkaian lompatan waktu tahun ke tahun yang melelahkan untuk menyatukan keseluruhan. Setidaknya, film ini adalah akhir perjalanan setelah 20 tahun pertemuan Tony Leung dan Andy Lau.
Tentunya dengan pendekatan yang berbelit untuk sebuah identitas genre thriller-kejahatan. Tapi apapun yang dilakukan, tetap saja ini sebuah film menarik dengan dua bintang paling ditunggu sepanjang 20 tahun lebih! (Q2)