Spirit ‘Ghost’ dalam tragedi romansa memilukan The In Between

trhe in between
Pertemuan mereka secara kebetulan di dalam teater bioskop saat menikmati film klasik Perancis berjudul ‘Betty Blue’.

POJOKSINEMA Film The In Between cukup menarik dengan kisah Tessa ( diperankan oleh Joey King ), seorang fotografer amatir dan remaja yatim piatu yang menjadi anak angkat bagi pasangan Mel ( John Ortiz ) dan Vickie ( Kim Dickens ) dengan problematik sifat dan tabiatnya.

Tessa adalah gadis yang membatasi diri dari kedua orang tua angkatnya.

Ia tidak mudah untuk percaya dengan orang.

Satu-satunya peluang agar dirinya bisa memberikan ruang percaya kepada orang lain , adalah hadirnya sebuah peristiwa dimana ia bertemu dengan pemuda tampan bernama Skylar ( Kyle Allen ).

Pertemuan mereka secara kebetulan di dalam teater bioskop saat menikmati film klasik Perancis berjudul ‘ Betty Blue’.

Beruntunglah ada Skylar yang fasih berbahasa Perancis, bersedia sukarela menjadi penerjemah Tessa ( yang asing dengan bahasa Prancis ) sepanjang durasi Betty Blue.

Pertemuan awal bagi dua anak muda ini untuk berikrar menjadi seorang kekasih dengan segala tantangannya.

Official Poster The In Between

Banyaknya muatan adegan kilas balik yang merinci kisah asmara mereka adalah visual terbaik The In Between yang ditampilkan dengan kelembutannya.

Terlihat jelas betapa The In Between ingin menghidupkan spirit ‘Ghost’ ( Demi Moore dan Patrick Swayze ) yang pernah menggoda hati banyak orang di tahun 1990.

baca yang ini : Menanti Nagih Janji Cinta dengan pesona kultur Jawa-nya tayang

Sebuah jalinan romansa anak muda yang tragis dalam The In Between hingga mereka harus berjuang mempertemukan diri dalam dua garis yang berbeda.

Pertemuan dua dunia antara Tessa yang masih hidup setelah alami kecelakaan dan Skylar yang menjadi hantu baik, usai tewas alami kecelakaan dengan Tessa.

Joey King ‘ The In Between ‘

Hanya saja durasi hampir dua jam, bagi The In Between terlalu lama.

Marc Klein yang menggodok naskah film ini, semestinya jadi plot yang agung di tangan sutradara Arie Posin.

Namun rupanya Klein dan Posin lebih asik bercengkrama dengan alur-alur flashback dan ritualnya.

Bahkan saya (penulis ) bertanya dalam hati, kenapa film dengan PG – 13 ini mengharuskan diri dengan adegan seks antara Tessa dan Skylar? (Q2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *