
POJOKSINEMA – Mastemah adalah film genre horor/thriller psikologis buatan Prancis karya sutradara Didier D. Daarwin. Film ini dibintangi Camille Razat dan Olivier Barthélémy.
Louise (Camille Razat), psikiater yang telah mempelajari efek hipnotis pada pasien. Sayangnya, subjek uji coba saat praktek hipnotis melakukan bunuh diri.
Louise menyalahkan dirinya sendiri atas peristiwa tersebut. Dengan beban psikologis yang begitu besar, membuat Louise hijrah ke sebuah perkampungan kecil.
Dirinya berharap dapat membantu penduduk setempat dengan masalah mereka, seraya memperbaiki keadaan hidupnya sendiri.
Harapan Louise akan untuk bisa damai dengan kehidupannya memasuki babak baru saat seorang pria bernama Theo menyambangainya untuk meminta bantuan. Theo menginginkan sesuatu hal lewat hipnotis yang Louise lakukan kepadanya.
Theo mengklaim bahwa hipnotis yang Louise lakukan adalah cara jitu menenangkan pikirannya dan membuatnya untuk bisa tidur. Dia meyakinkan Louise, bahwa hipnotis terapi yang bisa menghentikannya melihat penglihatan yang mengerikan.
Hanya saja, saat Louise mencoba membantu Théo, dia malah menemukan masalah lain. Louise seperti tertimpa masalah yang dialami Theo. Ia mulai curiga bahwa menjadi masalahnya dia bukan seperti yang terlihat.

Teka-Teki ‘Njelimet’
Istilah Mastemah adalah kata Ibrani berarti kebencian, permusuhan, permusuhan, atau penganiayaan. Selain itu, Mastemah adalah malaikat yang muncul dalam Kitab Yobel.
Iblis yang menolak segala perintah dan kehendak Tuhan, serta menggoda manusia dan menguji iman mereka. Karakter Théo mungkin bisa disebut personifikasi dari Mastemah.
baca juga dong : Dari Webinar FFWI, Youtuber Bayu “Skak” Bilang Begini…
Bagaimana jiwa dan masalah Theo dan Louise bisa terhubung? inilah bagian paling menarik dari cerita film ini. Rasanya kita bisa menebak, karena cerita seperti ini telah diceritakan sebelumnya.
Namun Mastemah adalah teka-teki dan sayangnya potongan terakhir tidak sepenuhnya tuntas terjawab. Meski njelimet cerita dan misterinya, kualitas akting Camille Razat dan Olivier Barthélémy luar biasa dalam peran mereka.
Mastemah juga masih di bela dengan daya tarik rona gelap secara visual yang cukup berhasil membangun atmosfer suspense dan thriller. Semua dibungkus dengan sinematografi yang mengesankan.
Akan tetapi jika saja film ini memangkas durasinya dari 100 menit, mungkin kedalaman cerita akan terasa tajam dan kokoh. Hingga tak terasa lambat dan dragging. (Q2)