
POJOKSINEMA – Kembalinya Leatherface tokoh sentra dalam Texas Chainsaw Massacre ( 2022) , pembunuh massal yang diilhami dari kisah Ed Gein yang sadis tanpa ampun, sepertinya tak banyak berubah dengan kesegaran pada beberapa bagan cerita, sejak film pertamanya dirilis – The Texas Chainsaw Massacre – tahun 1974.
Pembuat film ini, selalu menyampaikan hal sederhana dalam tiap franchise-nya, yakni : bagaimana seorang lelaki berbadan tinggi besar, pendiam atau tenang tanpa berbicara, dengan senjata gergaji mesin yang siap membantai siapapun yang menjadi lawan nya, terutama anak muda.
Semua korbannya pun harus mengalami kekerasan pembantaian dari mulai hantaman palu besar pemecah tembok hingga gesekan gergaji mesin untuk membelah tubuh si korban.
Franchise Texas Chainsaw Massacre berjalan antar dekade dengan prinsip mitologinya.
Namun upaya membangkitkan kembali Leatherface juga bukan perkara mudah, para penikmat atau penggemar film hard-core seperti ini juga punya kesadaran tinggi, bahwa berulang kali pun dibuat , Texas Chainsaw Massacre tetap hanya mempertontonkan klimaks pembantaian saja.

Artinya tidak ada yang baru dari film ini.
Alhasil, franchise ini hanya menjadi upaya ( reboot, reborn atau remake ) yang melelahkan saja, kesana kesini tetap saja Leatherface hanya menjadi karakter menjengkelkan di akhir film alias hidup lagi dan hidup lagi.
Durasi Texas Chainsaw Massacre ( 2022) keluaran Netflix – yang mengalir dengan 83 menitnya, juga tak bisa berbuat banyak dengan penanganan naskah yang sangat datar.

Plot yang dialirkan pun tak bisa menghidupkan kekuatan premisnya.
baca juga yah : Debut si cantik Rina Icha berkarir sebagai produser ‘Menyerah’
Namun demikian masih ada lebihnya dari film garapan sutradara pemula David Blue Garcia, tangannya cukup trampil menempatkan ketegangan pada porsinya hingga memunculkan rasa takut.
Film Texas Chainsaw Massacre (2022) dibintangi banyak bintang muda seperti ; Sarah Yarkin, Elsie Fisher, Nell Hudson, Jacob Latimore, Jessica Alain dan sebagainya. (Q2)