There Are No Saints : lumayan seru hanya saja tidak lebih dan sekadar

there are no saints - pojoksinema
There Are No Saints

POJOKSINEMASutradara Alfonso Pineda Ulloa  cukup trampil dan cekatan meletupkan aksi lewat karyanya There Are No Saints yang dibintangi José María Yazpik, Paz Vega, Tommy Flanagan, Ron Perlman, Karla Souza, Shannyn Sossamon, Tim Roth, Paz Vega, Neal McDonough, Brian Cox, and Keidrich Sellati.

Meski Alfonso tak ingin menjadikan There Are No Saints seperti copycat trilogi Taken.

Film There Are No Saints punya alasan sendiri untuk membungkus banyak adegan aksi yang keras serampangan, namun tetap terjaga dari cita rasa Taken.

Mengisahkan tentang seorang narapidana bernama Neto (José María Yazpik) setelah lepas dari masa tahanan buinya, ia menjumpai anaknya, Julio ( Keidrich Sellati ) yang lama tak di temuinya.

Namun rupanya masa-masa indah bersama sang putra juga harus di rasakan Neto dengan getir, saat polisi kota menyambutnya dengan kekerasan kepada dirinya.

Tidak henti disitu , Neto juga harus berhadapan dengan teror dan ancaman , saat ia harus berurusan dengan kartel dan gembing penculikan.

Nadia  (pas Vega ) mantan isteri Neto, yang telah memiliki kekasih barunya, Vincent ( Neal McDonough) menjadi sumber petaka kehancuran kembali hidup Neto.

Bahkan Neto juga sempat meminta dukungan pengacaranya Carl ( Tim Roth) , namun pengacaranya memilih mundur.

Dari sinilah, drama penuh aksi dimulai.

Neto berjibaku, secara satu-persatu menghabisi lawan-lawannya.

Film There Are No Saints (sekali lagi) memang bukan sebuah upaya menghidupkan genre action seperti melihat sosok Liam Neeson dalam Taken dengan aksi baku hantam dan dar-der-dor nya.

Kekonyolan There Are No Saints adalah kita tidak menemukan kesejatian sebuah genre action thriller yang seru dengan tokoh protagonisnya yang menyimpan sisi kelam.

baca juga : Cerita Shinta Bebi usai pelesiran ke Vietnam, bahkan sempat di rawat

Saya (penulis) merasa terlalu konyol jika Neto yang sudah berulang kali dilukai, bahkan sampai dengan penyiksaan dirinya, namun entah kenapa saat berharap ia harus mati, ternyata malah jadi lebih kuat untuk menghabisi seluruh lawannya.

Tapi begitulah adanya, There Are No Saints ditangan sutradara Alfonso menjadi sebuah genre aksi penuh laga dan seru yang terlalu rendah dengan nilai-nilai istimewa  plot cerita.

Alhasil,  There Are No Saints melenggang menjadi film aksi thriller yang mengadopsi beberapa adegan berbahaya ala film-film laga Hollywood berbudget besar, meski hanya untuk sekadar saja ,tidak lebih. (Q2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *