
POJOKSINEMA – Perhelatan Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI) XIII Tahun 2023, diluncurkan pada 29 Maret 2023. Para juri FFWI 2023 nantinya menilai semua film Indonesia yang ditayangkan bioskop dan OTT.
Masa penayangan film dalam rentang waktu sejak 1 Oktober 2022 hingga 30 Oktober 2023.
FFWI bakal digelar dengan beberapa inovasi, agak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Semisal, pada puncak acara di bulan Oktober 2023, akan dibuat mode festival sehari penuh.
Kegaiatan sehari penuh ini akan diisi bazar, pameran, seminar dan lainnya. Selain itu – secara perdana – pengumuman pemenang dibuat dalam dua paruh waktu, yakni sore dan malam.
“Kami ingin lebih mendekatkan diri dengan masyarakat,” ujar Ketua FFWI 2023, Wina Armada Sukardi, Selasa, (28/3) di Jakarta .
Tahun ini FFWI mengusung tema “Gemilang Indonesia: Perfilman Kuat, Kebudayaan Unggul”. Festival ini direncanakan untuk menilai empat genre film yakni : horor, komedi, drama dan aksi atau laga.
Tahun 2022 genre laga belum diikutsertakan, untuk itu panitia FFWI mengikutsertakannya. Dengan penambahan genre, maka penyelenggaran FFWI 2023, disediakan 40 piala Gunungan.
Terdiri dari sembilan piala untuk unsur setiap genre, ditambah empat piala khusus. Termasuk satu piala Best of The Best untuk pemenang satu film terbaik dari semua genre.
Wina juga menjelaskan bahwa agar pembagian piala tidak menjadi terlalu lama dan lebih menarik, pelaksanaan acara dibagi dua. “Sudah pasti undangannya juga berbeda, sehingga lebih banyak lagi masyarakat yang dapat hadir,” tambahnya.
Satu perbedaan dibanding penyelenggaraan sebelumnya, tahun ini seluruh pemenang bakal diberikan apresiasi dalam bentuk uang. “Walaupun belum besar, tapi ini rintisan untuk FFWI berikutnya,” lanjutnya.
Baca juga yang ini dong : The Night Agent : Thriller Politik, Sensasi Kejahatan Gedung Putih
Diplomasi Budaya Paling Efektif
Penyelenggaraan FFWI 2023 masih bermitra utama dengan Direktorat Perfilman, Musik dan Media Baru, Dirjen Kebudayaan, Kemendikbud Ristek RI. Sementara itu, Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru, Ahmad Mahendra menyambut baik penyelenggaraan acara ini.
Ahmad Mahendra memaparkan, film-film nasional bukan saja sebuah karya seni dan produk industri hiburan. “ Tetapi juga sarana diplomasi kebudayaan paling efektif memperkenalkan cara hidup, cara berpikir,”
“ Serta ragam budaya Indonesia bagi penontonnya, terutama bagi penonton internasional, “ paparnya.
“Keberadaan FFWI XIII 2023 diharapkan bukan semata memperkuat pondasi perfilman Indonesia. Akan tetapi sekaligus menjadikan ekosistem film sebagai tuan rumah di negeri sendiri dan menjadi tamu agung di luar negeri,” tutupnya. (Q2/**)