Jendela Seribu Sungai: Cerebral Palsy Dan Sheryl Drisanna

Saya (penulis) cukup kagum menikmati Sheryl Drisanna yang berupaya keras memainkan peran  – sejujurnya- tidak mudah dilakukan oleh bintang sebayanya. Inilah tantangan besar baginya untuk bisa eksis di industri film sebagai aktor muda berbakat yang diperhitungkan.

“ Jujur saja ini film pertamaku yang cukup sulit memainkan peran seorang gadis kecil penderita Cerebral Palsy. Dan aku harus melakukan riset dan observasi untuk bisa total dengan karakter bunga, “ ungkapnya kepada pojoksinema.com.

“ Jadi aku tuh cari tahu dahulu seperti apa sih anak Cerebral Palsy, dan seperti apa itu penyakitnya? Dan ini sebuah film yang sangat berbeda dengan film pertamaku sebelumnya. Tapi ini lah pertama kali aku miaj film dengan tantangan yang besar. Butuh totalitas untuk menguasai karakter Bunga, “ lanjutnya.

Ketulusan dan Cita – Cita

Bunga hanyalah sepenggal kisah dibalik cerita ringan Jendela Seribu Bunga yang syarat pesan dan patriotik. Bunga juga yang berupaya legowo menghidupkan aroma drama film ini lewat karakter kuatnya sebagai penderita Cerebral Palsy.

Dan Bunga juga yang memberi contoh bahwa ia tidak sedang sakit dengan Cerebral Palsy-nya tapi  ia sedang mengurai impiannya menjadi penari.

Disisi lain, Jendela Seribu Sungai merekam banyak kearifan lokal serta sinematik yang sangat menarik dengan grading color-nya. Bidikan sinematografi sungai-sungai yang mengalir membelah kota Banjarmasin cukup elok di tampilkan.

baca : Bird Box Barcelona: Horor Yang Miskin Sensasi Menegangkan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *