Di tangan Caezarro Rey Abishur, Phobia 20 tahun lenyap dalam 20 menit!

Di tangan Caezarro Rheo Abishur, Phobia 20 tahun lenyap dalam 20 menit!
Caezarro Rey Abishur ( foto : kicky herlambang)

POJOKSINEMA , Banyak hal menarik yang tak pernah saya sangka sebelumnya, saat saya ( Kicky Herlambang,  penulis artikel ini ) menjumpai seorang kerabat yang lama tak bersua, Caezarro  Rey Abishur, AC.CF, C.NST, L.MNLP, C.MNS, C,Ht, C.H, AC.MC -sosok Entrepreneur juga kreator Tension Releasing Technique.

Sebuah seni olah nafas praktis yang bisa kita lakukan untuk melepaskan trauma dan phobia -yang tersimpan berpuluh tahun dalam diri seseorang.

Saya telah membuat janji dengan Rheo ( kali ini dalam artikel saya menulisnya dengan sebutan nama Rheo, meski saya terbiasa memanggilnya Rey) beberapa pekan sebelumnya, untuk bisa melakukan sesi wawancara dengannya.

Pada awalnya, saat memulai percakapan saya pribadi cukup terusik dengan kalimat yang ia sampaikan, karena saya sendiri menyimpan trauma ”takut’ akan ketinggian semenjak lebih dari 20 tahun yang lalu.

Ditengah perbincangan yang menarik, saya penasaran dan mengajukan tantangan “saya ada phobia ketinggian? apa bisa bantu saya?” tanya saya kepada Rheo

” Oh boleh banget mas, tapi apa bisa saya rekam juga prosesnya untuk konten instagram saya?” jawabnya sembari balik bertanya.

“tentu saja” jawab saya.

rey
Caezarro Rey Abishur dan Kicky Herlambang ‘secara ajaib, saya merasakan kelegaan yang luar biasa. ruang yang kosong yang sudah lama tidak saya alami dalam hidup saya. ( foto : koleksi pribadi DOA )

Begitu kamera menyala, ia menanyakan beberapa pertanyaan, resto tempat kami bersua itulah, menjadi saksi bisu dinamika phobia yang saya simpan selam 20 tahun ini.

Dalam waktu singkat ia berkata, coba fokus rasakan hal ini, terima, lalu lepaskan semua rasanya.
Lalu iapun menanyakan kepada saya, apa rasanya?

‘secara ajaib, saya merasakan kelegaan yang luar biasa. ruang yang kosong yang sudah lama tidak saya alami dalam hidup saya.

“kita tes boleh ya?” hayuk, jawab saya.

Beberapa saat kemudian, saya tiba di lantai 36 melihat langsung pemandangan dibawah, rasanya sungguh berbeda, dalam diri saya, masih ada sedikit rasa yang tersisa.

Namun hal ini menjadi sebuah kemajuan berharga, mengingat sebelumnya, setiap kali saya melihat ketinggian, kaki saya mematung dan kaku.

Detik itu juga, saya bisa berdiri di pinggir gedung lantai 36 tanpa rasa kaku di sekujur kaki, seperti yang  saya rasakan sebelumnya.

Saya berkata Rheo boleh dibantu sedikit lagi?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *