
POJOKSINEMA – Sejak film Blade Runner dirilis pada tahun 1982, hingga kini pengaruh distopia dan Artificial Intelligence ( kecerdasan buatan) sangat mengilhami banyak film-film fiksi Hollywood yang menjadi mimikri (peniru), tanpa kecuali Zone 414.
Bahkan untuk Blade Runner 2049 karya Denis Villeneuve telah berhasil mempertahankan warisan pendahulunya melahirkan sebuah instalasi saga yang dipoles dengan visual memukau dalam rajutan kisah yang bersentra identitas, kehilangan, dan kesepian.
Hubungan dalam bentuk universal ( namun fiksi ) antara manusia dan mesin yang memiliki kecerdasan buatan yang tergambar dalam banyak film fiksi distopia berbasis Blade Runner memang punya tempat sendiri untuk dicintai.
Namun sayangnya, debut sutradara Andrew Baird yang secara terang-terangan mengangkat tema dari Blade Runner telah gagal menjadi mimikri yang menggoda.
Zone 414 tidak berhasil bertahan setia dengan klisenya, lalu berakhir dengan loyo dan mudah ditebak.

Film Zone 414 dibuka dengan hal-ihwal dunia dystopian yang sarat ber-ketergantungan pada teknologi, meskipun bagi saya (penulis) kurang menarik secara visual.
David Carmichael (Guy Pearce), sosok detektif dengan masa lalu nan suram dan sekarang menjadi Private Investigator, memiliki sikap masa bodoh saat melakukan pemukulan terhadap seorang wanita hingga menembakkan peluru ke kepalanya.