Ulasan liburan mengerikan dan berdarah ala vlogger ‘Superhost’

Ulasan liburan mengerikan dan berdarah ala vlogger 'Superhost'
Begitulah kenapa saya ( penulis ) menyebut Superhost bertema cerita Campy-horror

POJOKSINEMAHanya ada satu kata untuk film horror-thriller Superhost, karya Brandon Christensen  yang mengisahkan liburan berujung kematian ala vlogger, yakni : menarik!

Brandon Christensen yang juga menangani naskah Superhost cukup terampil mengelola emosional hingga klimaks.

Penampilan mengesankan Gracie Gillam, lewat karakter Rebecca, perempuan muda yang tidak stabil serta pola treatment karakter yang langsung menuju pada jamuan kasta ‘horor campy ‘Superhost’ – berhasil membuat film yang hanya dihuni empat orang pemain sentra ini terasa menghibur.

Fakta film ini adalah bagaimana upaya dua sejoli vlogger, Claire ( Sara Canning ) dan Teddy ( Osric Chau ) yang ingin terkenal melalui ulasan liburan mahal di sebuah tempat yang memiliki nilai jual tinggi.

Namun siapa yang menyangka bahwa itu adalah ulasan dan liburan terakhir mereka sebelum berakhir menjadi petaka.

Teddy dan Claire menyewa sebuah rumah besar yang jauh dari tetangga dengan area taman luas berikut pepohonan yang tinggi dan pemandangan indah.

Begitulah kenapa saya ( penulis ) menyebut Superhost bertema cerita Campy-horror.

Teddy dan Claire berharap liputan vlog-nya akan kembali diminati banyak orang.

poster superhos
Superhost

Hasrat untuk menjadi kondang di dunia maya mereka juga didukung oleh  Rebecca, perempuan muda yang mengaku sebagai pemilik rumah yang disewa Teddy dan Claire.

Rebecca periang tapi juga gemar mengintai kegiatan Teddy dan Claire.

Bahkan dia pun senang menyelinap di rumah sewaan tersebut sekonyong memastikan kebutuhan pasangan muda itu terpenuhi.

Rebecca-pun meyakinkan Teddy dan Claire bahwa ia mampu memberikan cerita-cerita menarik tentang sejarah rumah tersebut demi menjadikan dirinya sebagai Superhost.

Namun seiring waktu, Teddy dan Claire pun mulai merasakan tingkah laku aneh Rebecca.

Perilaku absurd Rebecca semakin menimbulkan keresahan dan kecurigaan pasangan Teddy dan Claire.

Gracie Gillam
Awalnya, Rebecca mengatakan Teddy dan Claire bahwa dia tinggal di tempat yang lebih kecil dari rumah liburan yang mereka huni

Ditengah cerita, munculah sosok Vera ( Barbara Crampton ), yang tiba-tiba melabrak Teddy dan Claire dengan umpatan bahwa pasangan tersebut hanya merugikan orang lain saja.

Vera beranggapan bahwa ulasan mereka hanya akan merusak kehidupan orang lain saja.

Tapi siapa yang menyangka bahwa kehadiran Vera ternyata sesuatu yang telah direncanakan oleh Rebecca.

Perlahan dan pasti pada akhirnya Teddy dan Claire pun melihat Rebecca bukan lagi sekedar meresahkan tapi mengerikan dan sangat mengancam.

baca juga disini yah : Sensasi ketegangan invasi rumah Don’t Breathe 2 yang agak manusiawi

Awalnya, Rebecca mengatakan Teddy dan Claire bahwa dia tinggal di tempat yang lebih kecil dari rumah liburan yang mereka huni.

Padahal pernyataan ini hanya manipulasi Rebecca yang sebenarnya mengawasi dengan CCTV kegiatan Teddy dan Claire dari lantai bawah di rumah sewaan tersebut, sebelum akhirnya Claire mengetahui darimana Rebbeca mengawasi mereka hingga klimaks mencekam mengancam keselamatan jiwa pasangan itu.

Kesimpulan Superhost cukup simple!  Hanya ingin menyampaikan perilaku manusia masa kini yang lekat dengan teknologi canggih di era digital, bahwa saat ini kian banyak manusia yang menjual kebohongan informasi yang meresahkan hanya demi uang dan sensasi tanpa mengindahkan hati nurani lagi.

Dan mereka membayar kebohongan tersebut dengan hukuman secara moral, seperti unsubscribe, unfollow hingga bisa berakhir seperti Teddy dan Claire. (Q2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *