
POJOKSINEMA – Film Scream 6 masih memiliki sentuhan mendebarkan dan menegangkan sebagai waralaba film meta-slasher. Instalasi waralaba keenam ini memang berupaya keras untuk bertahan dengan tradisi warisan mendiang Wes Craven itu.
Matt Bettinelli-Olpin dan Tyler Gillett dari studio Radio Silence, memangku jabatan sebagai sutradara. Di menit awal yang sangat mendebarkan dan menegangkan, Scream 6 berpura-pura menemukan kembali formulanya.
Adegan awal dibuka dengan pembantaian perempuan pirang, Laura Crane ( Samara Weaving). Laura dibantai oleh siswanya sendiri, Jason Carvey yang menggunakan jubah dan topeng hantu ‘ghostface’. Jason menikam laura di sebuah lorong di Kota New York setelah keluar dari bar.
Beberapa saat setelah membantai, Jason pun mati mengenaskan oleh ‘ghostface’ di tempat tinggalnya. Scream 6 telah melakukan sesuatu yang tidak pernah dilakukan lima seri pendahulunya.
Anda tahu apa itu? yakni mengungkapkan wajah pembunuh korban pertamanya. Untuk beberapa saat mengejutkan, struktur waralaba dengan plot “how catchem” itu mempersilahkan penonton melihat wajah si pembunuh.
Ini sebuah terobosan baru, artinya Scream jilid enam melakukan sedikit perubahan bentuk gayanya. Sesuatu yang berbeda, iya pasti, sekonyong penonton diajak untuk memberikan pandangan tentang evolusi waralaba ini di masa depan.

Kehadiran empat karakter utama dari film sebelumnya
Kejutan tetap terjadi, wajah si pembunuh di awal film hanya sebuah langkah saja memulai dimensi baru dari film ini. Film Scream 6 masih menjanjikan dengan plot dan metamorfosisnya.
Kebrutalan yang ditampilkan agak intens dan lebih lelah dengan eksploitasi perburuan. Film Scream 6 bersetting setahun pasca peristiwa pendahulunya di tahun 2022.
Karakter utama , Sam (Melissa Barrera), Tara (Jenna Ortega), Mindy (Jasmin Savoy Brown), dan Chad (Mason Gooding) tinggal di New York
Mereka kini memiliki kehidupan kampus. Empat sekawan ini tampak ceria dan kompak meski tak bertahan lama. Ghostface tiada henti memburu dan menyerang Sam, Tara, Mindy, Chad dan orang yang mereka cintai lainnya.
Film ini juga memperkenalkan beberapa karakter baru. Dan, juga menghadirkan kembali Gale Weathers (Courteney Cox) dan Kirby Reed (Hayden Panettiere) yang menonjol di Scream 4.
Kirby dengan pistol dan lencana FBI-nya tiba di New York setelah ada kasus pembunuhan pertama. Kirby juga membuat tawaran untuk membantu Sam, Tara, dan empat anggota inti lainnya.

Tanpa Neve Campbell
Dalam instalasi keenam, kita kehilangan karakter popular Scream yakni Sidney Prescott ini. Neve Campbell dikabarkan berselisih dengan produser.
Namun, meski minus Sidney, film ini tetap menarik dan ada sedikit kemajuan.
Keberhasilan Scream 6 tanpa Neve Campbell sebagian karena seberapa baik ansambelnya bekerja sama di layar. Karakter Sam Carpenter sangat berkembang dalam. Artinya, film ini berhasil menggeser waralaba Sidney Stand-in.
Begitupun para aktor lainnya, Ortega dan Gooding membungkus kesan terbesar dari empat pemeran inti film. Rasa solid para karakter ini sangat terasa membumi. Hanya sedikit saja, performa Savoy Brown tidak berjalan sebaik Mindy dalam film sebelumnya.
Dua veteran Scream, Panettiere dan Cox menampilkan penampilan yang nyaman dan percaya diri. Courteney Cox, diberi kesempatan leluasa untuk bersinar di Scream 6.
Pada akhirnya Bettinelli-Olpin dan Gillett yang membuat Scream 6 benar-benar mengayun. Duo sutradara ini berhasil meningkatkan kekerasan dan ketegangan dalam tamasya jilid dua mereka
Sensasi perjalanan yang menegangkan yang tidak hanya sekedar berdarah-darah. Pastinya film ini lebih mengerikan dari pendahulunya.
baca juga : Adi Garin Bakal Produksi Legenda Mengerikan Rumah Karunrung
Ditangan duo sutradara ini, Scream 6 menghasilkan beberapa set piece yang paling berkesan dalam sejarah waralaba horor. Dari mulai kompleks apartemen New York, gerbong subway Halloween yang sangat dimanfaatkan oleh mereka.
Ada yang berkesan lainnya seperti desain suara gedoran pintu berkali-kali yang meningkatkan ketegangan. Serta tusukan pisau yang berulang hingga puluhan kali dengan visual yang memberi kesan lebih dari sekedar mengerikan.
Sayangnya, Scream 6 masih seperti sebelumnya, penutup cerita yang masih ragu mendorong klimaks. (Q2)