Scream 6: Waralaba Film Meta-Slasher Yang Masih Menegangkan

Kirby dengan pistol dan lencana FBI-nya tiba di New York setelah ada kasus pembunuhan pertama. Kirby juga membuat tawaran untuk membantu Sam, Tara, dan empat anggota inti lainnya.

courteney cox
Courteney Cox
Tanpa Neve Campbell

Dalam instalasi keenam, kita kehilangan karakter popular Scream yakni Sidney Prescott ini. Neve Campbell dikabarkan berselisih dengan produser.

Namun, meski minus Sidney, film ini tetap menarik dan ada sedikit kemajuan.

Keberhasilan Scream 6 tanpa Neve Campbell sebagian karena seberapa baik ansambelnya bekerja sama di layar. Karakter Sam Carpenter sangat berkembang dalam. Artinya, film ini berhasil menggeser waralaba Sidney Stand-in.

Begitupun para aktor lainnya, Ortega dan Gooding membungkus kesan terbesar dari empat pemeran inti film. Rasa solid para karakter ini sangat terasa membumi. Hanya sedikit saja,  performa Savoy Brown tidak berjalan sebaik Mindy dalam film sebelumnya.

Dua veteran Scream, Panettiere dan Cox menampilkan penampilan yang nyaman dan percaya diri. Courteney Cox, diberi kesempatan leluasa untuk bersinar di Scream 6.

Pada akhirnya Bettinelli-Olpin dan Gillett yang membuat Scream 6 benar-benar mengayun. Duo sutradara ini berhasil meningkatkan kekerasan dan ketegangan dalam tamasya jilid dua mereka

Sensasi perjalanan yang menegangkan yang tidak hanya sekedar berdarah-darah. Pastinya film ini lebih mengerikan dari pendahulunya.

baca juga : Adi Garin Bakal Produksi Legenda Mengerikan Rumah Karunrung

Ditangan duo sutradara ini, Scream 6 menghasilkan beberapa set piece yang paling berkesan dalam sejarah waralaba horor. Dari mulai kompleks apartemen New York, gerbong subway Halloween yang sangat dimanfaatkan oleh mereka.

Ada yang berkesan lainnya seperti desain suara gedoran pintu berkali-kali yang meningkatkan ketegangan. Serta tusukan pisau yang berulang hingga puluhan kali dengan visual yang memberi kesan lebih dari sekedar mengerikan.

Sayangnya, Scream 6 masih seperti sebelumnya, penutup cerita yang masih ragu mendorong klimaks. (Q2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *