The Exorcist: Believer Kaya Sinematik, Kenapa Jadi Gak Greget ?

The Exorcist: Believer Kaya Sinematik, Kenapa Jadi Gak Greget ?
Mereka seolah seperti tak mengenali diri dan perbuatannya ( foto: IMDb/pojoksinema.com )

POJOKSINEMA Tepatnya 50 tahun lalu, sutradara William Friedkin sukses menyutradarai “The Exorcist,” dengan rekor box office dan meraih pujian banyak penonton. Kini sutradara David Gordon Green, yang terbilang sukses lewat trilogi “Halloween” ( 2018 – 2022) kembali memulai perjalanan barunya, The Exorcist: Believerr

Film The Exorcist: Believer mungkin bisa kita sebut sebagai reboot horor yang pernah berjaya di awal tahun 1970-an. menghidupkan kembali film ini memang bukan persoalan mudah meski diarahkan sutradara skeleas Green.

Jika studio dan Green memiliki kesungguhan hati untuk me-reboot film ini, maka semestinya naskah yang ditulis Green Scott Teems juga Danny McBride jauh lebih dalam dan menggetarkan. Sayangnya Green seperti menjadikan bulan Helloween dengan tontonan The Exorcism: Believer yang sama sekali tidak menyeramkan dan menakutkan.

Melihat pembukaan cerita dengan menggunakan setting di Port-au Prince, Haiti sangat menarik. Saya (penulis) menduga-duga film ini akan sangat menakutkan dan sarat mencekam.

Apalagi saat istri Victor Fielding (Leslie Odom, Jr.) yang hamil tua itu mendapat pemberkatan doa dari dukun tak dikenal. Tragisnya, sang istri harus mati tertimpa reruntuhan bangunan saat ibukota tersebut alami gempa bumi.

Sang bayi terselamatkan, lalu adegan pindah ke masa 13 tahun setelah peristiwa tersebut. Tentu anak Victor yang kini tumbuh menjadi gadis remaja mulai menarik perhatian kita semua.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *