
POJOKSINEMA – Dan begitulah, naskah yang bagus akan melahirkan film yang bagus, seperti halnya Desperation Road yang dirilis Lionsgate dan Grindstone Entertainment Group. Film aksi thriller ini cukup lihai membalut naksah dan skenario denganb balutan plot twist.
Semua dimainkan dengan penuh rahasia dan tak disangka-sangka. Semua tokoh di rajut dengan kaitan yang sangat mengejutkan.
Film Desperation Road ditangan Nadine Crocker dan penulis skenario Michael Farris Smith menjadi begitu kuat. Narasi yang ditampilkannya pun langsung memboyong kita ke dalam cerita.
Meski film ini menceritakan tentang sekelompok anak manusia di Negara Bagian Mississippi, yang ingin melepaskan masa lalunya yang kelam.
Mereka terdiri dari seorang ibu bernama Maben (Willa Fitzgerald) bersama anak gadisnya, Annalee ( Pyper Braun). Maben telah kehilangan kekasihnya saat hamil, lalu dengan sendiri ia membesarkan Annalee. Lalu ada Russell ( Garrett Hedlund) yang baru keluar dari penjara setelah menuntaskan masa hukuman selama tujuh tahun.
Dan Larry, (Ryan Hurst) seorang bapak yang kehilangan anak lelakinya dan alami gangguan emosional. Pasca perpisahan dengan istrinya, Larry oleh pengadilan dilarang menjumpai Cody, anak lelaki satunya.
Disisi lain ada seorang bapak bernama MItchell (Mel Gibson) yang tetap menanti kehadiran Russell dirumahnya dan berharap mereka bisa melakukan perubahan hidup lebih baik.
Empat tokoh penting ini menjadi sentra kemana dan bagaimana alur cerita ini melumat kesakitan kita. Bahkan jika anda menyaksikannya dio bioskop, untuk makan popcorn-pun bakal anda tunda.

Kemampuan Akting Para Aktornya
Film ini bukan suguhan untuk dinikmati dengan popcorn. Dramaturgi yang di poles Farris Smith hingga melahirkan letupan-letupan yang cukup emosional.
Smith juga mahir bermain flavournya yang sangat total. Bagaimana lewat dialog-dialog (sebenarnya agak klise tapi tetap menarik) moral dan simbol yang tidak rumit melumerkan rasa pedih.
Smith memang mahir memainkan narasi-narasinya dengan cakupan mendalam. Naskah dan treatment yang ia luncurkan semua terkendali dan nyaris tanpa bolong.
Meski tetap saya merasakan jika film ini agak panjang durasinya.
Olahan sinematografi dengan memanjakan visual adan adegan sinematik adalah buah tangan manis dari Sy Tumbull. Sepertinya ia ingin menjadikan Desperation Road sebagai masterpiece-nya.
Film ini adalah sebuah dedikasi mahal, bagaimana gambar, suara, cerita, penyutradaraan, editing dan olah peran saling memenuhi janji untuk berbuat yang terbaik.
Akting para aktor-nya pun sangat bagus, penampilan pemeran utama Willa Fitzgerald dan Garrett John Hedlund patut kita puji.
Alih-alih keasyikan menyimak akting pemeran utamanya ini, juga dimanfaatkan dengan maksimal oleh Pyper Brun yang juga sepenuh hati memainkan peranannya.
Oh ya, mel Gibson, meski tak banyak jatah scene-nya, tapi aktor kawakan ini tetap tampil gemilang. Sepertinya ada alasan kuat kenapa ia mau tampil dalam film ini med=ski dengan jatah penampilan yang repakit terhitung jari.
Plot Twist Yang Melebur Dengan Kekuatan
Tidak semua plot twist dalam film bisa dicerna dengan baik oleh penontonnya. Semua tergantung bagaimana polesannya.
Bahkan ada plot twist yang sudah bisa ditebak di tengah perjalanan. Tapi ada juga yang sangat sulit ditebak hingga akhir film.
Desperation Road, sebenarnya memang sengaja mengusung tema cerita generik namun dibungkus dengan twist. Hanya saja itu tadi, keahlian empunya naskah juga menjadi taruhan.
Smith dengan ramuan treatmennya berhasil memainkan kejutan-kejutannya dengan twist yang sangat cerdas. Alhasil kita mendapatkan benang cerita secara lengkap tanpa hole plot pastinya.
baca juga yah : Tak Ada Yang Mustahil Bagi Kezia Aletheia
Kenikmatan yang klimaks dalam genre ini juga menjadi pertaruhan andai kata film ini tak mahir memainkan jahitan cerita dan gambar.
Dan begitulah, naskah yang bagus akan melahirkan film yang bagus seperti yang terjadi dalam Desperation Road. Meski sepanjang film kita akan merasakan dunia suram dan gelap sekelompok manusia di Mississippi yang kadung cinta tanah kelahiran. (Q2)