“Vina: Sebelum 7 Hari” Bukan Sekedar Kisah Nyata Menyakitkan

premiere vina sebelum 7 hari
Gala Premier “Vina Sebelum 7 Hari” (foto: hero/pojoksinema.com)

POJOKSINEMA – Sutradara Anggy Umbara cukup lihai menjadikan kisah nyata “Vina: Sebelum 7 Hari” sebagai film horor dengan rasa tulen dan menjanjikan.

Dari sekian banyak varian film horor Indonesia yang dirilis, “Vina: Sebelum 7 Hari” termasuk yang menarik.

Film ini tidak serta merta mengalir dengan desain film cerita horor umumnya. Meski pada beberapa bagian saya merasakan sentuhan yang masih relatif trend dalam horor.

Tapi pada bagian penting lainnya jika harus jujur, bahwa “Vina: Sebelum 7 Hari” memiliki kedalam emosi yang cukup mengikat.

Pasalnya, memang bukan film ini dengan serta merta hanya ingin menyampaikan polanya dalam membentuk rasa takut dengan jump-scare seperti umumnya.

Film “Vina: Sebelum 7 Hari”, mengalir dengan tema, dan kedalaman atmosfer cerita yang sangat manis. Meski melumerkan dua scene (bagi saya sesuai selera) jumpscares, film ini tetap mempertahankan seleranya.

Plot cerita yang tidak rawan dengan hole-plot, alhasil film ini memiliki selera hiburannya.

Tidak selalu film horor berlumuran sound efek jumpscares yang bising hanya demi membuat penonton kaget. Padahal framenya juga tidak mutu untuk dibuat demikian.

Meski ada beberapa drama dalam “Vina: Sebelum 7 Hari” yang saya perhatikan agak datar saja, tapi untuk mengikat penonton diam di bangku bioskop cukup berkesan.

Boy Kills World: Film Aksi Brutal Dengan Rasa Kikuk

Saya (penulis) memang tidak ingin berharap apapun ketika film di mulai, entah seperti apa bungkusan tiga babaknya. Atau bagaimana kualitas akting pemainnya.

17 Comments on ““Vina: Sebelum 7 Hari” Bukan Sekedar Kisah Nyata Menyakitkan”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *