Kemampuan Tokoh terdengar sampai Istana. Ring 1 memintanya mengobati anak raja Arab Saudi yang koma sejak tiga tahun. Tokoh melakoninya dengan mudah dan upahnya bisa minta apa saja. Reputasinya sampai juga di Tiongkok dan membawanya bertemu dengan sosok penting, seorang perempuan muda dan ayu.
Di balik kehebatan Sang Tokoh, ada sisi humanis yang coba digarisbawahi dengan dimensi spiritual yang mustahil terjangkau. Terlihat absurd namun nyata. Pesan moralnya, kekuasaan itu milik Allah SWT. Semua yang kita miliki hanyalah titipan dan kelak akan diminta lagi.
Narudin Pituin, sastrawan yang membedah novel ini, menilai novel ini dikemas dengan alur cerita tak terduga. Novel Wina membawa gaya baru dengan penanda-penanda transendentalnya. “Isi sesuai dengan kapasitas penulis sebagai seorang pakar hukum dan penyair sufi yang terus meningkatkan taraf kebercahayaan pemikirannya di tengah kekafiran modern dan carut marut zaman yang kian mendesak,” ucapnya antusias.
Dengan plot unik manusia super macam begini tentu saja sungguh layak untuk diangkat ke layar lebar. Seperti juga disepakati Noorca M. Massardi, anggota LSF yang ikut membedah novel ini. “Tak hanya layak dibaca, tapi juga difilmkan.”
Siapa tahu bisa ikut jejak Gundala kan. Takis kuy. (bat)