Komitmen dan sikap Pafindo saat di undang diskusi Parfi

Begini pernyataaan Pafindo saat di undang diskusi ParfiGendis Dewanti dan Rony Dozer ( foto : kicky herlambang/pojoksinema )

POJOKSINEMAMemperingati hari film yang jatuh pada 30 Maret 2021, Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) mengundang organisasi Perkumpulan Artis Film Indonesia (Pafindo) dalam sebuah diskusi yang digelar pada Kamis (25/3) di Aula Gedung Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Kuningan, Jakarta.

Aktor Rony Dozer dan model Gendis Dewanti  mewakili Pafindo hadir dalam diskusi terbuka itu.

Rony Dozer menyampaikan beberapa hal krusial yang kerap dan masih terjadi di kalangan artis khususnya dan bidang lain di perfilman umumnya.

“Saya sampaikan, satu di antaranya adalah bagaimana menyatukan sikap seniman film dalam menghadapi kebijakan dalam perfilman Indonesia. Kita tidak memungkiri selama ini adanya polarisasi atau kubu kubu-an di kalangan orang film,” ungkap Rony Dozer yang kita kenal lewat aktingnya di acara Extravaganza, Trans TV di awal tahun 2000-an.

Sebagai Ketua Ekonomi dan Kreatif di Pafindo, Rony menekan kan agar semua stake-holder  menyatukan visi dan misi, sehingga masyarakat lebih mengenal lagi akan organisasi perfilman.

“Dari karya itulah nama Pafindo dan Parfi akan lebih dikenal lagi oleh kaum millenial, khususnya para pendatang baru di dunia perfilman Indonesia,”jelas Ronny Dozer.

Rony Dozer juga mengatakan bahwa di dalam organisasi Pafindo sudah ditunjukkan karya yang mereka hasilkan.

” Karya kami, di antaranya produksi film layar lebar, film pendek, kami juga ada channel YouTube, podcast, Instagram dan karya lainnya. Saya sering sampaikan kepada ketua kami Bagiono atau Gion, kita terus berkarya biarkan orang lain mau bilang apa. Ibarat kata biarkan anjing menggonggong kafilah berlalu,” paparnya.

Namun demikian, Rony sangat ber-keinginan agar insan film bisa menyatu dalam visi dan misi, mengambil sikap bersama untuk lebih berani memikirkan nasib perfilman nasional di masa datang.

“Sebentar lagi, akan ada peralihan pengurus Badan Perfilman Indonesia (BPI) dan kepanitiaan di Festival Film Indonesia (FFI). Di dua kegiatan ini sebaiknya kita bersatu’ untuk memajukan Perfilman Indonesia dan hindarilah perpecahan,” kata Rnny Dozer.

gendis dewanti
Gendis Dewanti ( foto ; kicky herlambang/pojoksinema )

Sementara Humas Pafindo, Gendis Dewanti, yang juga pendatang baru di industri showbiz berpendapat ‘organisasi Perfilman Indonesia sekarang ini belum dikenal luas di kalangan anak muda, atau mereka yang sering kita sebut sebagai kaum milenial.

“Maka kami di Pafindo mengenalkan organisasi kami melalui karya yang diminati oleh kaum milenial. Dan, hal ini sebaiknya juga dilakukan oleh organisasi perfilman lainnya,” kata Gendis Dewanti, dara cantik mahasiswi Fakultas Hukum, Universitas Indonesia itu.

baca juga dong : Anugerah Gelar Bangsawan atas prestasi Gusti Ega Putrawan

Gendis Dewanti menambahkan, organisasi ini bisa diketahui manfaatnya oleh mereka yang berprofesi di bidang perfilman.

“Apa manfaatnya bagi mereka jika bergabung dengan organisasi. Penting diketahui,  agar mereka mahfum bahwa ber-organisasi bukan sebagai kumpul-kumpul saja, tetapi mereka yang masuk dalam organisasi itu merasa nyaman dan aman dalam menjalankan profesinya dan berada di organisasi itu,” ujar Gendis, Miss Polo 2019/2020 itu. (Q2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *