Para ibu, kenali zat LABSA yang ada dalam deterjen cucian anda

Zat 'Labsa' dalam deterjen yang anda gunakan, berbahayakah?
Zat LABSA atau Linear Alkyl Benzene Sulphonic Acid merupakan zat yang lumrah kita jumpai pada deterjen bubuk.

POJOKSINEMABagi para ibu rumah tangga yang mencuci dengan deterjen, sering kali kita mengabaikan tentang produk yang kita gunakan sehari-hari, untuk itu anda wajib kenali LABSA.

Banyak diantara kita tidak memperhatikan kelebihan dan kekurangan produk yang sering kita gunakan.

Salah satunya adalah ketika kita mencuci pakaian.

Tahukah anda, bahwa dalam deterjen terdapat beberapa zat yang dapat merusak kulit kita dan jika tidak hati-hati dalam menggunakannya, kita bisa celaka.

Apalagi di kondisi pandemi seperti sekarang, semua orang dituntut harus menjadi lebih steril dan lebih sering mencuci pakaiannya setelah beraktivitas di luar rumahnya.

Zat berbahaya yang terdapat dalam deterjen tersebut bernama LABSA.

Zat LABSA atau Linear Alkyl Benzene Sulphonic Acid merupakan zat yang lumrah kita jumpai pada deterjen bubuk.

LABSA adalah asam lemak organik yang larut dalam air dan diencerkan untuk mengeluarkan panas.

Efek terkena LABSA merupakan kulit panas, merah, dan gatal, hingga alergi. Selain itu, jika terkena mata, deterjen ber-LABSA akan menyebabkan mata kita terbakar.

Jika terlalu lama mengendap di kulit, dapat membuat kulit kita terbakar, kasar dan meningkatkan permeabilitas kulit karena LABSA menyerap melalui kulit.

Jika tertelan, bisa menyebabkan luka bakar pada saluran pencernaan kita.

baca : Apa penyebab jemari tangan Zaskia Sungkar memerah usai cuci pakaian?

Selain itu, jika kita terlalu sering menggunakan deterjen yang mengandung LABSA, dapat membuat iritasi sistem pernapasan manusia dan dapat menyebabkan mual.

LABSA juga dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan, deterjen yang mengandung LABSA sulit terurai sehingga menyebabkan keracunan pada biota air.

Cara mengatasi kerugian yang ditimbulkan LABSA adalah beralih dengan menggunakan deterjen berbahan aktif tumbuhan tanpa LABSA seperti yang sudah dilakukan oleh masyarakat di negara lain.

Deterjen berbahan alami sudah beredar di pasaran bertahun-tahun. Bahan tersebut berasal dari kandungan alami tumbuhan seperti minyak nabati yang didapatkan dari kelapa sawit, atau kacang kedelai, sehingga membersihkan pakaian kita secara maksimal. Deterjen yang berbasis tumbuhan adalah era baru mencuci karena sifatnya yang mudah terurai dan ramah untuk lingkungan serta ramah untuk kulit keluarga.

Untuk itu, mulai dari sekarang penting untuk mencari tahu dan menggunakan deterjen dengan bahan dari tumbuh-tumbuhan murni.

Lalu, di Indonesia sudah ada belum ya..  deterjen berbahan dasar tumbuhan? (Q2/**)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *