Film “Fall” yang jatuh dalam keberuntungan dengan ending belum klimaks

Akhir "Fall" yang masih belum beruntung temukan klimaks
Fall

POJOKSINEMAFilm Fall karya sutradara Scott Mann sebenarnya termasuk dalam subgenre film horor, hanya saja butuh kompromi yang bijak dengan klimaks cerita.

Pada kenyataannya, Fall cukup ingin terperangkap seperti film Open Water dan The Shallow dengan kebutuhan dinamis pada visual yang membentangkan lanskap air di lautan dan kini langit udara yang mejulang tinggi ke atas sejauh 600 meter itu.

Naskah Fall yang ditulis duet Scott Mann dan Jonathan Frank sebenarnya juga memiliki konsep cerdas dengan menghasilkan film yang menggambarkan ketakutan tersendiri dan tersembunyi bagi para penontonnya.

Bahkan sematan beberapa dialog seperti ketika Becky alias Grace  ( dperankan Grace Caroline Currey ) yang memiliki keraguan dan ketakutan yang bercampur di batinnya saat memanjat menara setinggi 600 meter, juga merupakan clue bagi penonton untuk menyimak ketakutan dan keraguan itu sepenuh rasa.

Sementara Hunter (Virginia Gardner) sahabat sejati Becky yang juga sahabat sejati ‘panjat tebing’ Beck tak memiliki kekhawatiran sedikitpun, melainkan Hunter lebih mendorong Becky untuk lebih percaya diri untuk bisa sampai ke puncak menara bekas stasiun televis tua itu.

Ada alasan kenapa Hunter harus mengajak Becky untuk bertualang memanjat menara tertinggi keempat di Amerika Serikat itu.

Hunter ingin menghibur dan melepaskan beban rasa sahabatnya itu – yang telah berbulan menyendiri kerana kematian suaminya setelah terjatuh dari ketinggian saat mereka bertiga melakukan panjat tebing.

fall
FallFall akhirnya luluh juga terperangkap dalam visual-visual elok saja’

Bahkan Becky juga harus menghadapi problem menjauh dari dukungan sang Ayah, James,   yang diperankan oleh Jeffrey Dean Morgan.

Script yang di gulirkan Fall memang cukup antusias untuk menjadikan film ini klimaks hingga akhir.

Namun apa daya, meski sinematografi Fall cukup elok tervisual, bagi saya ( penulis) Fall belum menemukan penutup yang memuaskan sebagai genre thriller dengan sub-genre horornya.

baca yang ini : Usia matang Alda Augustine, ungkapkan keinginan hatinya

Film Fall akhirnya luluh juga terperangkap dalam visual-visual elok saja, betapa kita menyadari pengerjaan sinematografi dan editing yang sangat tidak mudah untuk menghasilkan gambar berkelas.

Alhasil Fall hanya berbicara dengan mengumpamakan sebuah konsep cerdas, dengan  menyuruh kita untuk berharap bahwa akan ada babak penutup yang takjub, bagaimana upaya Becky ( yang akhirnya sendirian di atas menara) menyelamatkan diri.

Ini penting bagi naskah film dengan sentuhan survival-nya.

Kita juga ingin menyimak bagaimana Fall meng-eksekusi ending dengan cerdas , wajar tanpa pemaksaan.

Namun sekali lagi, namanya juga Hollywood, lebih nyaman menjual awal dan tengah, lalu sering berakhir dengan garing!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *