
POJOKSINEMA – Entah mengapa “Finestkind” hanya menjadi film drama-thriller yang sangat biasa-biasa saja tanpa kesan dan kesimpulan apapun. Terlalu banyak hasrat dan ide cerita yang ingin disampaikan dalam film arahan Brian Helgeland ini membuat semuanya menjadi hambar.
Tapi mungkin kenahasan “Finestkind” masih bisa sedikit tertolerir dengan penampilan Ben Foster dan Jenna Ortega. Plus aktor veteran Tommy Lee Jones yang tetap menawan meski tak banyak jatah scene-nya.
Film ini sebenarnya penuh harapan, bagaimana awal cerita kita berharap adanya petualangan seru dengan imbuhan konflik ego dan moral persaudaraan dan teman. Bahkan ada unsur plot dengan unsur aksi kejahatan yang semestinya dihembuskan (saja) sejak awal agar tidak bertele-tele.
Alhasil “Finestkind” gagal total menyampaikan kohesif (ikatan) narasinya sendiri. Semua terpecah seperti -antara- keasyikan bermain drama klise yang lemah, dengan tujuan sebenarnya.
Para aktornya melaju dengan karakter yang tenggelam ke dalam absurditas. kepiawaian Ben Foster yang didapuk sebagai leading role hanya terlihat datar saja.
Tanpa galian apapun yang membuatnya meletup dengan kedalamannya. Pemeran muda Toby Wallace juga bermain hanya menuruti skenario jatahnya saja tidak lebih seperti ia berperan dalam tayangan film televisi.
The staff always goes the extra mile for their customers.
lisinopril 20 mg pill
Setting global standards in pharmaceutical care.
I love the convenient location of this pharmacy.
where can i buy cheap cipro for sale
The best place for health consultations.
They are always proactive about refills and reminders.
where to buy cipro pills
They always offer alternatives and suggestions.