
POJOKSINEMA – Salah satu problem yang dihadapi banyak negara di dunia adalah urbanisasi. Mobilisasi penduduk dari desa ke kota yang terutama didorong oleh motivasi ekonomi, untuk mencari penghidupan yang lebih baik.
Ada anggapan bahwa di desa sudah tidak ada harapan untuk maju dan sejahtera, karena itu mereka memilih beranjak ke kota. Problem ini dijawab oleh Direktorat Bina Pemerintahan Desa, Kementerian Dalam Negeri, bahwa di desa masih ada harapan, terutama bagi mereka yang mau bekerja keras, bergotong-royong memajukan desa.
Tuturan cerita ini dikemas dalam film dokumenter – drama (doku drama) dan video konten kreatif lewat sentuhan sutradara Hanung Bramantyo.
“Ini baru pertama kali Kemendagri memproduksi film dokumenter. Tujuan utamanya meyakinkan masyarakat bahwa di desa masih ada harapan. Kalau ingin maju dan sejahtera, bangunlah desa. Di film ini juga kita ceritakan bahwa desa sudah banyak berubah, banyak inovasi yang dilakukan oleh aparat pemerintahan desa,” ujar Direktur Lembaga Kemasyarakatan dan Adat Desa, PKK dan Posyandu, Ditjen Bina Pemerintahan Desa, Kemendagri, Tb. Chaerul Dwi Sapta dalam konferensi pers film dokumenter success story, diJakarta (28/11/2023).
Chaerul melanjutkan, film ini diangkat dari kisah nyata dengan tokoh-tokoh nyata yang digali dari riset. Dua film dokumenter yang ditayangkan trailer-nya mengambil lokasi di Tanah Datar (Sumatera Barat), Pesisir Barat (Lampung), Tasikmalaya (Jawa Barat), dan Tidore (Maluku Utara).
“Ini juga sebagai apresiasi terhadap para tokoh penggerak kemajuan desa. Ada yang merupakan kepala desa, tenaga pendamping desa, bahkan ada warga desa biasa yang pulang dari merantau karena tergerak memajukan desa. Kita punya banyak pejuang desa,” tambah Chaerul.
Embrio Dari Negara
Chaerul menjelaskan, ide pembuatan film tersebut dilatari fakta bahwa kisah-kisah keberhasilan membangun desa selama ini belum banyak diketahui masyarakat.