Home » 5 Film Indonesia Syuting di Eropa, Visualnya Bikin Mata Tak Berkedip

5 Film Indonesia Syuting di Eropa, Visualnya Bikin Mata Tak Berkedip

POJOKSINEMA – Film Indonesia ternyata cukup banyak yang mengambil lokasi syuting di luar negeri. Salah satu kawasan favorit ya di benua Eropa. Beberapa di antaranya sampai di kota-kota kecil yang selama ini hanya kita dengar dari nama klub sepakbola.

Apa sih alasan sebenarnya bikin film jauh-jauh ke sana? Alasannya beragam, tapi biasanya demi kebutuhan cerita. Misalnya si tokoh utama sedang berdomisili, belajar, atau vakansi ke Eropa. Dari situ kemudian ceritanya pun mengalir secara organik sesuai latarnya.

Tak sekadar memperkaya visual dan suasana, pemilihan lokasi di Eropa juga bisa menambah kesan global atau eksklusif pada film tersebut. Umumnya bergenre drama, tapi subgenre bisa macam-macam – dari romantis, perjalanan waktu, bahkan thriller.

Berikut ini lima film Indonesia pilihan yang berlokasi di Eropa. Pokoknya dari segi cerita dan visualnya wow banget.

 

Sore: Istri dari Masa Depan (2025)

Kroasia, Finlandia

Genre: Drama Romantis

Karya “berbahaya” dari Yandy Laurens ini bercerita tentang Sore (Sheila Dara Aisha), perempuan dari masa depan yang tiba-tiba muncul di hadapan Jonathan (Dion Wiyoko) di Kroasia. Yandy memanfaatkan lanskap urban Zagreb dan ketenangan klasik Grožnjan sebagai simbol keheningan dan melankolia yang menyelimuti kisah mereka. Kadang-kadang sejenak melompat ke Finlandia, membawa penonton menyusuri lanskap bersalju yang dingin, namun sarat emosi. Semua lokasi itu tak sekadar jadi latar, tapi menjelma bagian dari jiwa cerita: sunyi, indah, dan menghantui.

 

Rudy Habibie (2016)

Jerman

Genre: Drama Biopic

Semua franchise biopic presiden BJ Habibie mengambil lokasi syuting di negeri Jerman. Namun film “Rudy Habibie” jauh lebih banyak porsinya. Kota Aachen dan Munich menjadi latar cerita ketika Habibie muda, sekitar 70 persen durasi. Bagaimana dia kuliah dan beraktivitas digambarkan dengan sangat apik oleh sutradara Hanung Bramantyo. Bukan hanya aktor Reza Rahadian yang menghidupkan film ini, interior kampus, asrama juga menjadi warna-warni yang menggambarkan suasana Jerman circa 1950 & 60-an.

 

Negeri van Oranje (2015)