Helfi pun segera menggarap skenarionya. Ia coba masuk lewat pendalaman karakter untuk mengungkap dinamika konflik keluarga yang berlapis dan membumi. Ia mengajak Fannyco Indrawan dan Delbin Clyte menulis bareng.
Mereka menggali sisi psikologis manusia demi mengurai konfliknya.”Karakter manusia itu hanya baik dan buruk, yang baik pun belum tentu baik untuk orang lain,” ucap Helfi dengan yakin. Intinya adalah tentang peran orang tua yang merasa punya lebih banyak pengalaman, sehingga berhak menentukan jalan hidup anggota keluarga lainnya.
“Malam 3 Yasinan” menelusuri teror supranatural yang muncul pada keluarga konglomerat pemilik pabrik gula di era 1980-an. Semua bermula dari kematian misterius salah satu cucu kembar, Sara (Shaloom Razade). Sejak itu teror mulai menghantui setiap anggota keluarga satu per satu.
“Penonton akan diajak masuk menutupi dosa obsesi akan keserakahan dan pencitraan yang akhirnya menyesatkan,” demikian produser Wulan Guritno menjelaskan.
Selain menjadi produser Wulan juga ikut berakting di film ini bareng anaknya, Shaloom Razade. Kemudian ada si kembar produser Amanda Soekasah dan Janna Soekasah di jajaran pemain ditambah Hamish Daud, Farhan Rasyid, Baim Wong, dan Izabel Jahja.
Betul-betul tak biasa ya. Siap-siap, catat tanggal mainnya, mulai 8 Januari 2025 di seluruh bioskop Tanah Air. (bat)


