Meski juga banyak sineas dan filmmaker yang terlalu asal untuk menjadikan sub-genre horor sebagai tontonan mulia atau berselera. Sebagai tontonan atau sering disebut dengan istilah B-Movie, maka sebenarnya film horor bukan barang yang teramat mahal jika bicara biaya produksi.
Tapi tidak demikian dengan Koma: Berhenti Sebelum Mati. Dari set lokasi, film ini menggunakan panorama alam di pegunungan Pagar Alam, Sumatera Selatan.
Mendengar nama Pagar Alam sebagai sebuah set lokasi, sangat jarang terdengar dalam sebuah produksi. Mungkin juga belum pernah dijamah oleh para sineas dan filmmaker kita untuk membuat film bagus disana.
Nah, artinya film ini juga ingin menjual banyak elemen sinematik dan panorama elok sebagai tambahan energi cerita. Sebut saja demi keindahan visual.
Hal yang layak saya apresiasi dengan keberanian Troy Star Pictures untuk menggagas sebuah inovasi lewat produk filmnya.
Home Sweet Loan: Menjadi Penampilan Terbaik Yunita Siregar
Dengan durasi yang nantinya akan mengalir sekitar 90 menit lebih, maka -seperti biasa- tentu plot cerita film ini akan menggunakan treatment twisty-nya. Tidak sekedar membuat atmosfer ketegangan dan menakutkan layaknya sub-genre seperti ini, Tapi film juga punya bekal premis yang menjanjikan.
Tentu premis film ini juga punya dasar. Simple saja; film yang dibintangi sederet pemain muda seperti Andi Viola, Nadya Yasmien, Robert Chaniago serta Emiliano Cortizo, adalah kisah nyata menyeramkan dan menakutkan.
Film horor dengan label adaptasi dari kisah nyata atau juga peristiwa sesungguhnya, hingga kini masih laku di jual. Hanya tinggal persoalannya bagaimana membungkus film tersebut dengan sangat baik hingga hasil penjualan tiketnya memadati kantong Box Office.