POJOKSINEMA – Selama hampir enam jam trilogi Fear Street Part One : 1994, Fear Street Part Two : 1978 dan Fear Street Part Three : 1666 berhasil mencampakkan saya dari kejenuhan menonton film-film horor kasta murah meriah.
Trilogi Fear Street, sepertinya memang dibangun untuk menerabas habis pola industri yang belakangan tampak monoton, bahkan produser dan sutradara sekelas James Wan yang ikut andil melahirkan sebuah metamorfosa genre horor – dengan memadukan formula west and east – juga tak bisa banyak berbuat dengan trilogi Conjuring-nya : untuk sekuel ketiga yang baru usai tayang di bioskop saya anggap biasa-biasa saja.
Kecenderungan film-film berbasis franchise memang sering bertahan dengan banyak pengulangan, artinya tak juga banyak berbuat untuk membentuk sebuah energi baru yang lebih segar sebagai kasta serial dan franchise.
Namun akan berbeda ketika Trilogi Fear Street berbicara lain dalam industri Hollywood yang juga sedang letoy karena dampak pandemi global.