Eksorsisme The Last Rite dengan atmosfer British Horror

The Last Rite memberikan sebuah pilihan secara akal sehat dan psikologis, apakah kita memperhatikan detail cerita sebagai sesuatu yang serius atau hanya sekedar sebuah film hiburan tentang pengusiran setan yang biasa disuguhkan banyak film horor sejenis.

The Last Rite memang tidak meng-instal banyak kekacauan dan tragedi seperti kita menyaksikan The Conjuring Universe atau instalasi The Exorcist.

The Last Rite masih punya kearifan, bahwa penyebab utama manusia bisa kerasukan setan atau -setidaknya- sering kita sebut jiwa yang dihinggapi ruh jahat, adalah faktor trauma psikologis yang terlalu lama dan rentan mengendap dalam diri manusia hingga dikuasai oleh iblis.

Film The Last Rite setidaknya berhasil menyampaikan artikulasinya lewat dimensi psikologis tadi.

Lucy terlalu sulit untuk lepas dari perlakuan intimidasi sikap kekasih dan trauma-trauma yang kian membebaninya.

Boleh jadi, Kincaide telah menuntaskan tugasnya dan menjalankan level ketakutan kerasukan setan dengan cukup kompeten.

The Last Rite menjadi sebuah refleksi Kincaide dalam penampilan perdananya menyutradarai sebuah film feature, selain menulis sendiri cerita film ini. (Q2)

Baca juga ini : Dua belas tahun sudah, Novita Yunus hadirkan Batik Chic