Blum menjada sesaat kemudian, raut wajah nan elok terekam sangat dalam menggambarkan betapa ia kaget tan tanpa suara dan teriakan.
Ia tak siap sesuatu itu terjadi hanya hitungan detik di depan matanya, suami yang cintainya lenyap seketika.
Alhasil, Woman of the Dead memilih perjalanannya sendiri tentang seorang janda yang berambisi dengan balas dendamnya.
Blum mengawali kecurigaan atas kematian suaminya bukan semata kecelakaan.
Naluri Blum sangat kuat betapa ia bisa merasakan telah terjadi sesuatu yang yang sangat buruk diantara kematian Mark.
Iapun pada akhirnya mampu menemukan adanya sebuah konspirasi orang kaya raya di kota di balik kematian Mark.
Bahkan iapun juga mengetahui secara perlahan bahwa kematian Mark juga merupakan rentetan dari hilang dan matinya beberapa anak perempuan.
Blum berjuang mati-matian meruntuhkan siapapun yang terlibat langsung dengan kematian Mark.
Sepintas, Woman of the Dead agak terdengar seperti sebuah thriller generik saja, namun malah terasa segar dan keasliannya terjaga.
Bahkan untuk bisa akrab dengan larakyter Blum, sangat tidak mudah.