Celoteh Ketimpangan Hukum Gaya Garin Nugroho di “Nyanyi Sunyi dalam Rantang”

POJOKSINEMA – Bukan rahasia jika hukum di negeri ini terasa betul ketimpangannya. Hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke bawah. Sineas Garin Nugroho merekamnya dengan gaya yang khas, terasa puitis dan segar dalam “Nyanyi Sunyi dalam Rantang” (judul internasionalnya “Whispers in the Dabbas”).

Filmnya terinspirasi dari kejadian nyata empat perkara hukum yang terasa miris. Bagaimana masyarakat kelas bawah menjadi korban ketidakadilan karena praktik kolusi korporasi dengan negara.

Della Dartyan, berperan sebagai Puspa, pengacara yang gigih membela kliennya. Mulai dari nenek yang dituduh mencuri biji kakao, petani yang dizalimi atas kerugian bisnis jagung hibrida, bahkan kakaknya yang dipersekusi karena anti tambak udang illegal. Pergulatan batin Puspa mencoba menyoroti betapa hukum disalahgunakan dan merugikan publik.

Rantang di sini dipakai sebagai medium pemersatu cerita. Ketika menjenguk kliennya di sel Puspa kerap membawa bekal dalam rantang untuk makan siang. Sungguh menarik melihatnya mengemas makanan dari rumah sebagai sumber energi, simbol perlindungan hukum.  ‘

Garin merekam dengan gaya yang ekspresif, bahkan personal. Kamera diletakkan statis ala Yasujiro Ozu sementara subjeknya dibiarkan bergerak. Kadang Puspa duduk sementara karakter lain dibiarkan melintas di dekatnya lalu lalang. Sungguh terasa berirama.